Bagian 62

78K 1.9K 68
                                    

Part Remake/Telah di Perbaharui









































🌼🌼🌼

       Adrasteia terlihat sedang memotong berbagai bunga mawar yang berada di halaman belakang rumah nya bersama Jane,  mereka terlihat begitu gembira ketika keduanya saling memberikan gurauan.

Tentu saja, Jane telah dimaafkan Braycle, karena Braycle pun tahu jika Jane hanya terjebak dan itu sudah berlalu dan dilain sisi Jane adalah orang yang dicintai sahabatnya yaitu Dominy--Adrasteia pun sudah tidak menyalahkan Jane atau siapapun atas keguguran putrinya waktu itu. Biarkanlah semua hal itu seperti air yang mengalir, takdir tidak bisa ditebak atau ditentukan manusiakan? Tidak selamanya orang itu jahat dan buruk dan tidak selamanya orang yang baik akan selalu baik karena manusia tidak akan bisa menjadi sempurna sampai kapanpun masanya, dan tidak ada makhluk yang sempurna kecuali Tuhan semata.

Adrasteia menghembuskan nafasnya pelan-- melihat bunga mawar merah yang telah ia ambil dalam keranjang bunga sudah penuh. Adrasteia akan mendekornya bersama beberapa vas untuk mempercantik beberapa ruangan dirumah tersebut, sedangkan Jane belum satupun darinya yang berhasil ia petik. Sejak pertama kali wanita itu turun ke taman ini, Jane tidak bersahat dengan duri mawar. Untuk beberapa mawar dikeranjangnya itu juga hasil bantuan Adrasteia dan paman Andrew yang memang seorang tukang kebun dirumahnya.

Namun, Jane tidak akan puas jika ia belum bisa memetiknya sendiri dan hasilnya seperti sekarang, tangan wanita itu berdarah karena tersanyat duri mawar hingga Jane meringis kesakitan dan berteriak-teriak layaknya anak kecil.

"Tanganku, lecet!" Rengek Jane dan menunjukan jari telunjuknya yang sedikit berdarah pada Adrasteia.

"Ya ampun Jane, akukan sudah bilang agar paman Andrew saja yang memetiknya" ujar Adrasteia memarahi Jane.

"Isss... Kamu seharusnya tahu jika keinginan wanita ngidam harus terpenuhi" Jane memanyunkan bibir nya kesal.

Astaga Adrasteia lupa jika wanita dihadapannya ini juga sedang mengalami cravings awal kehamilannya--Adrasteia menepuk jidatnya pelan, wajar saja karena kehamilan Jane baru Adrasteia ketahui beberapa jam yang lalu ketika Jane diperintahkan untuk menemani Adrasteia untuk beberapa hari, karena Braycle memiliki beberapa proyek untuk pengembangan beberapa cabang-cabang pabrik dan kantor nya di beberapa kota di Inggris. Dan tentusaja bersama dengan pemburuan Jennifer yang kini sudah diketahui keberadaannya, yaitu di Canterbury yang sekarang sudah di awasi oleh beberapa suruhan Braycle tanpa Jennifer ketahui karena ada satu lagi orang yang membantunya yang belum bisa Braycle dapatkan keberadaannya saat ini.

Setiap hari anak buah nya selalu melaporkan aktivitas istrinya dirumah, walaupun rumah nya sudah begitu ketat penjagaan namun Braycle tidak ingin ada kesalahan sedikitpun yang akan membahayakan keadaan istri dan calon bayinya itu.

Dan untuk Jennifer semuanya diurus oleh Dominy dan Derren, Braycle hanya akan mendengar hasil akhirnya saja dan dia akan langsung mengeksekusi siapapun yang terlibat dan mencoba menghalangi jalannya saat ini.

Ponsel Braycle kemudian bergetar di atas mejanya, tanpa pikir panjang ia langsung mengangkatnya yang tak lain itu adalah telepon dari anak buahnya... Derren.

"Braycle, kurasa kau memiliki musuh" ucap Derren disebrang sana sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku memang memiliki banyak musuh. Musuh mana yang kau maksud? Aku sudah katakan jangan menghungi ku kecuali kau menemukan brengsek itu secepatnya" geram Braycle.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang