Bagian 48

116K 4.1K 234
                                    

Playlist | Christina Perri ft Steve Kazee- A Thausand Years Part 2

🏵️🏵️🏵️

     Dominy menatap Braycle tajam, setelah Adrasteia pergi Dominy langsung memberikan tampang dinginnya, berubah drastis dari sikap biasanya yang terkenal urakan. Dan Braycle sudah mengerti itu,pasti ada sesuatu yang tidak beres.

"Kapan kau akan menyingkirkan tua bangka itu, Braycle?" ucap Dominy lemas.

Braycle mengernyitkan alisnya sebelah. Sejak kapan Dominy terlihat mengeluh seperti sekarang? Pikirnya.

"Katakan saja, ada apa dengan Thomas?" Braycle tidak mau menjawab—mengalihkan perkataan, bangkit dari sofa nya—berdiri didepan kaca tembus pandang yang langsung menonton kan suasana kota London dari ketinggian gedung itu.

"Thomas memiliki penyakit mental yang sudah cukup parah, selama ini ternyata ia mengkonsumsi obat-obat keras dan penenang tanpa diketahui. Dia juga telah di fonis memiliki kangker paru-paru stadium tiga."

"Bukan hanya itu saja, orang-orang yang menangani Thomas di markas hampir kewalahan setiap kali dia berontak, pria itu seperti kesetanan. Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Ungkap Dominy. Dari nadanya pria itu terlihat kasian pada Thomas. Namun ia juga sangat benci pada pria itu sejak ia kenal Braycle dan bekerja bersamanya, Dominy sudah menganggap Braycle sodara nya sendiri dan begitupun Braycle. Emm..walaupun nyatanya kedua pria ini sering kali berantem dengan alasan yang tak masuk akal. Fiuhhh..

"Rasa benci dan dendam ku terhadap pria itu tidak bisa dihilangkan begitu saja, Dom"

Braycle memutar tubuhnya menatap Dominy dengan tatapan menatap masa lalu. Menyakitkan.

Braycle ia ingin menguburnya dalam-dalam, tapi ia tidak bisa. Rasa bersalah dicampur dengan rasa benci itu selalu mendominasi pikiran jahat nya untuk membalaskan dendam terhadap orang yang telah membuatnya seperti ini.

Dominy menatap sahabat nya itu lirih, Dominy bisa merasakan rasa sakit yang meradang dihati sahabat nya.

"Aku tau kau merasa sedikit kasian pada pria tua itu. Akupun sama, Dom. Kenapa?Percayalah, aku juga manusia normal yang masih memiliki hati dan belas kasihan kepada sesama manusia. Tapi, apa aku harus berbelas kasihan pada pria yang telah menghancurkan hari-hari ku? Membuat aku hidup digandrungi dengan perasaan bersalah. Walaupun kenyataannya aku sudah tidak merasakan rasa itu lagi, tapi rasa benciku pada nya tidak juga sirna"

"Sejak kecelakaan itu, aku hampir gila. Aku merasa begitu bersalah kepada gadis kecil itu aku merasa telah membunuhnya walaupun kenyataannya bukan begitu.  Kakak ku sendiri membenciku dan terus menyalahkan-ku. Dia tau bukan akulah penyebab kecelakaan itu terjadi—tapi dia menyalahkan ku"

Braycle berhenti sejenak sebelum ia melanjutkannya ia tersenyum nanar.

"Karna perasaan bersalah itu, aku hampir depresi. Aku akhirnya dibawa pergi dari kota kelahiran ku hanya untuk menyembuhkan mental-ku. Rasanya aku terlahir kembali, setelah beberapa tahun aku melupakan kejadian pahit itu. Aku telah melupakan wanita yang aku cintai." Braycle melirik Dominy—menghempaskan kembali tatapannya kearah jendela.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang