Bagian 06

232K 6.8K 47
                                    

Please Vote dan komennya yaa...
Kapan kalian baca cerita ini?
HAPPY READING!!

❤️❤️❤️

      Saat keluar  ia melihat dari atas tangga seorang pria masuk ke kamar istrinya yang ada di lantai satu dan kamar Braycle berada di lantai dua, pelayan rumah sekaligus Bodyguard itu masuk ke kamar istrinya sambil membawa koper yang sudah pasti itu milik Adrasteia.

Pria itu masih memperhatikan gerak-gerik dari mereka berdua, sebenarnya ia curiga akan tingkah laku pekerjanya itu yang terlihat mencari perhatian pada Adrasteia.

Braycle masih menonton!

Setelah beberapa menit kemudian Braycle masih berada ditempatnya dan terus memperhatikan pelayan itu dari kejauhan walaupun Braycle sekarang berada di atas loteng tapi ia bisa melihat sangat jelas ke arah kamar istrinya,bahkan bagian dalam kamar itupun ia bisa melihatnya, karena kamar istrinya yang berhadapan langsung ke arah tangga dan Braycle sekarang yang berada diatas lantai dua apalagi pintu kamar istrinya yang terbuka lebar.

"Kenapa dia belum keluar dari kamar Adrasteia?" Gumam Braycle sambil memegang tiang tangga dan sesekali tangannya mengepal sampai buku jarinya memutih.

"Shit!!...apa maksudnya,beraninya dia memandang Adrasteia seperti itu" Braycle menarik nafas kasar ketika melihat istrinya ditatap seperti itu oleh pria lain dan mengapa hatinya sangat sesak saat tubuh istrinya dipandang Pria yang bukan dirinya?

•••

"Aku haus," Ujar Adrasteia sambil mengelus tenggorokannya yang kering.

Lalu Adrasteia pergi ke dapur dengan tujuan membawa air mineral untuk mengobati tenggorokannya yang kering.

Saat memasuki dapur Adrasteia sangat terkejut melihat suaminya yang entah sedang apa didapur. Adrasteia semakin tertarik untuk memata-matai tingkah suaminya yang saat ini ternyata ia sedang kesulitan membuat kopi. Really?

Braycle belum menyadari jika Adrasteia ada di dapur dan ia terus fokus pada sebuah toples yang dikiranya gula,awas bang itu garam atau enggak MSG.

Adrasteia yang melihat suaminya sedang kesulitan,membuat Adrasteia memancarkan senyum pertamanya dirumah ini. Pria dingin,berkharisma,tegas dan tampan seperti Braycle ternyata masih ada sisi konyolnya juga.

"Apa kamu mau aku bantu?" Tanya Adrasteia dan sontak saja itu membuat Braycle terkejut akan istrinya yang sudah ada di sampingnya itu.

"Tak usah, saya bisa sendiri dan jangan ikut campur" Tolak Braycle sombong.

"Apa kau yakin akan membuat kopi dengan garam?" Tanya Adrasteia kembali dan melihat ke arah toples yang tadi dipegang Braycle. Tuh kan bener,itu garam Braycle!

"Hahh?" Braycle terkejut saat mendengar ucapan istrinya tadi.

Dan karena keterkejutannya itu pula, ia lupa bahwa sekarang ia sedang mengisi gelasnya dengan air panas hingga Braycle tidak menyadarinya saat airnya sudah hampir penuh dan akhirnya air tersebut mengenai tangan pria itu.

"Braycle lepaskan kerannya, airnya penuh!" Teriak Adrasteia khawatir saat air panas tersebut tunpah mengenai tangan suaminya. Adrasteia menarik tangan pria itu tapi ia sudah telat, tangan Braycle sudah terkena hingga perlahan memerah sebab air yang mendidih tadi.

Braycle tersadar saat tangannya merasakan panas dan perih ia langsung menjatuhkan Gelasnya dan membuat Adrasteia mendesah saat pecahan gelas yang Braycle jatuhkan mengenai kakinya. Tapi,Adrasteia tidak menghiraukannya ia malah menghawatirkan tangan suaminya yang sudah berdarah.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang