SHE IS MY WIFE (Perjodohan)

Bagian 17

[Selesai di REVISI]
05 Oct 2019

(Revisi ulang. 16 Oktober 2020)

Kalo masih ada typo mohon koreksinya🙏

❤️❤️❤️

Waktu berlalu terasa begitu cepat kini pernikahan Braycle dan Adrasteia sudah hampir dua minggu dan mereka masih seperti tidak mengenal satu sama lain.  Kadang saling diam terasa begitu dingin, bahkan bisa juga sangat manis. Walaupun perasaan diantaranya telah mulai berkembang namun semua itu juga ada proses nya sebuah hubungan belum tentu memiliki kebahagian yang sempurna didalamnya. Pasti semuanya ada cara dan ada step by step nya begitu pula dengan Braycle yang belum mengerti akan perasaannya. Sedangkan Adrasteia yang telah masuk dalam cinta Braycle.

Adrasteia pulang dari sekolah nya namun supir yang kini selalu mengantar jemput dirinya belum juga muncul. Alhasil gadis itu harus berjalan keluar sekolah sambil menunggu supir nya itu.

Namun,tiba-tiba Adrasteia merasa tubuhnya ditarik orang dan mulutnya terasa begitu sulit dibuka akan cekalan orang dibelakangnya. Wanita itu khirnya hanya bisa menjerit tanpa terdengar ia terus meronta ingin dilepaskan tapi apalah daya tenaga nya tidak sebanding dengan orang yang menariknya sampai akhirnya ia masuk ke dalam mobil hitam yang telah terparkir di sisinya.

"Le-lepa..ss.. Ahhh dasar brengsek lepaskan aku!" Teriak Adrasteia sambil terus mencoba membuka tangan nya yang terikat ke belakang.

"Hahahahaha!!"

Tawa Bariton di sampingnya mampu membuat bulu kuduk Adrasteia meremang. Sontak membuat Adrasteia terdiam sejenak kemudian gadis itu kembali meronta sampai akhirnya ia terkejut sekaligus marah saat dilihat seorang yang tadi tertawa adalah.

"Braycle!!!" Teriaknya setelah melihat ternyata suaminyalah yang mengakibatkan jantungnya hampir keluar. Apalagi sekarang? Pria itu malah menahan senyumannya ketika melihat istrinya mengumpat kan kata kasar.

Plakkkk!!!

Satu tamparan mendarat di pipi Braycle. Walaupun tenaga Adrasteia kecil namun untuk hal tampar-menampar rasa perih dan panas nya bisa dirasakan Braycle sekarang.

"Kenapa kau menamparku. Huhh?" Ujar Braycle dan menatap Adrasteia intens sampai wajahnya dan wajah Adrasteia begitu dekat sampai nafas keduanya bisa dirasakan oleh satu sama lain.

"Karna kau membuat jantungku hampir copot.. Kenapa?" Maki Adrasteia tak kalah emosi.

Braycle yang mendengar makian istrinya itu kembali tertawa lagi tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Adrasteia yang melihatnya menatapnya bingung dan mendorong Braycle agar menjauh darinya.

"Jangan dekat-dekat aku marah padamu" Adrasteia kembali melontarkan kata-katanya dan sekarang dia mendorong Braycle hingga Braycle kembali terduduk di kursi penumpang di sisi Adrasteia.

Cup!

Braycle tak habis ide entah apa yang dipikirkan nya. Setiap berada di dekat istrinya gairah nya memuncak dan bibir baginya sudah menjadi candu untuk Braycle.

Supir yang sedang mengemudi di depan sebenarnya melihat aktivitas tuannya dari kaca depan, namun dia tidak mau merusak moment tuannya yang belum pernah dilihatnya.

"Kita mau kemana?" Tanya Adrasteia menghindar dari tatapan Braycle. Karena saat ini wajahnya sudah memerah tomat karena malu.

Braycle melihat wajah istrinya memerah. Membuatnya semakin gemas dan ingin sekali Braycle menghabiskan tubuh istrinya dengan tanda miliknya itu. Tahan, semua itu ada masanya. Braycle harus menahannya sebelum Adrasteia yang menginginkannya atau Adrasteia sudah lulus dari study nya.