Bagian 24

187K 6.3K 90
                                    

Jangan lupa Vote dan komennya 🔥
Menerima koreksi dan sarannya yahh..
Maaf typonya...

°°°

Dua minggu kemudian

"Cepatlah Astaga!"

"Sebentar!" Adrasteia mengunci loker milik-nya setelah ia mengambil buku-buku  yang ia simpan didalam sana.

Hera langsung menarik tangan Adrasteia dan pergi dengan terburu-buru, bahkan remaja itu terlihat begitu panik, dan Adrasteia hanya bisa pasrah mengikuti langkah sahabatnya yang seperti dikejar-kejar setan.

"Tenanglah Hera m, kenapa kau begitu khawatir hanya karena gaun?" ujar Adrasteia disela langkahnya.

"Are you serious? Ini acara besar Adrasteia this is the biggest of party school, lihatlah semua gadis disini. Disekeliling mu! mereka begitu sibuk dengan penampilannya, bahkan diantara. Tidak, sembilan puluh sembilan persen siswa dan gadis di sekolah ini sibuk untuk mempersiapkan penampilannya bahkan mereka sengaja bolos hanya untuk perawatan." Cicit Hera panjang lebar tanpa menghentikan langkahnya.

Sedangkan gadis disampingnya hanya bisa membuang nafas panjang mendengar ucapan Hera sahabatnya itu. "Harusnya aku yang panik karena aku yang akan menjadi peran utama disana" Adrasteia menghentikan langkahnya dan seketika wajahnya menjadi murung dan kesal.

"Maaf.. Hehehe" Hera menyatukan telapak tangannya dan meminta maaf sambil tersenyum masam.

"Semua ini karena kau, jika saja kau tidak memasukan namaku, aku tidak akan mungkin terus membaca dan menghafal kertas ini" Adrasteia mengambil kertas dari tasnya yang berisi dialog drama yang sudah sekitar dua mingguan ia hafal kan itu.

Aku bahkan tidak tau akan bagus atau tidak nanti?

Adrasteia memang gadis yang beruntung karena dari sebagian banyak nama yang masuk dan ingin ikut acara tersebut, dirinyalah yang terpilih sebagai peran utama di bagian drama itu. Beruntung bukan? Tapi, tidak dengan gadis bernama Adrasteia yang tidak menyukai dunia akting atau drama.

Walaupun dia adalah gadis yang pintar namun, percayalah setiap orang pasti memiliki kelemahan dan kekurangan tersendiri, begitupun dengan gadis seperti Adrasteia yang tidak mempunyai bakat menghafal dialog, dan lebih parahnya lagi bagaimana dia bisa berakting di atas panggung secara langsung dan menjadi soroton mata orang-orang yang melihatnya nanti. Bukankah itu sebuah momok menakutkan bagi Adrasteia yang tidak bisa berbicara di didepan orang banyak dan sekarang ia harus melakukannya.

"Aku yakin kamu pasti bisa Dres!" Ujar Hera menyemangati.

Adrasteia mendengus kesal dan memasukan kertas tersebut ke dalam tas nya lagi.

"Hai.." Sapa seorang pria berwajah tampan sambil melambaikan tangannya dan tersenyum hangat pada mereka berdua.

Adrasteia dan Hera menengok ke arah pria itu dan mereka membalas senyuman pria yang menghampirinya.

"David.. Hai juga" ucap Hera antusias melihat pria bernama David yang merupakan putra pemilik pengusaha terkenal di kota bigbang, dan ia juga adalah seorang putra salah satu pemilik saham sekolah swasta terkenal itu.

"Kalian berdua mau kemana?" Tanya David santai.

"Ah... Aku dan Adrasteia mau menemui kakak ku" Balas Hera cepat.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang