Bagian 50

106K 3.4K 98
                                    

Notes "Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun ejaan,jika ditemukan Typo tolong tag dan koreksi🙏"

     "Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya, dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan, atau yang lain mengejarnya untuk berbuat jahat atas namanya"

🏵️🏵️🏵️

Dua Minggu berlalu.

  Braycle menyeka air mata yang jatuh di pelupuk mata istrinya, jemarinya yang kokoh menuntun Adrasteia akan kenyamanan. Kemudian dengan lembutnya ia mengecup lembut bibir manis wanita dihadapannya tanpa sedikitpun nafsu. Dipikirannya ia hanya ingin sang lawan jenisnya merasa nyaman dalam dekapannya saat ini.

"Kamu tidur lagi, Ok!" Braycle memangku tubuh mungil itu dan merebahkannya di atas ranjang empuknya. Braycle melonggarkan dasinya yang sudah melilit rapih di kerah kemejanya dan tentu saja ia juga membuka jas nya. Mungkin jika Adrasteia tidak mengalami morning sick seperti sekarang, saat ini ia sudah sibuk berkutat dengan pekerjaannya.

Baginya keadaan istrinya saat ini yang lebih penting, Braycle akan menemani Adrasteia hari ini, biarkan saja Jane dan Dominy yang menghandle semuanya untuk hari ini.Pikirnya.

"Braycle!" Gumam Adrasteia dengan nada suara yang lirih, "Hmmm.." Braycle menatap manik mata Adrasteia yang sendu.

"Kenapa kau membuka kemeja mu? Ini sudah siang, kamu tidak ke kantor?" Ujar Adrasteia sambil memainkan kerah kemeja suaminya seperti anak kecil.

"No. I want be with you dear! "

"Aku baik-baik saja, pergilah! aku tau pekerjaanmu di kantor sangat banyak " Katanya dengan senyuman lembut di bibir manisnya.

Adrasteia bangkit—duduk disamping Braycle yang juga ikut terduduk.

"Kamu lebih penting dari apapun, honey."

"Dominy dan Jane pasti meng-handle semuanya. Tugasku sekarang adalah kalian, aku akan terus menjaga kalian." Lanjut Braycle dan mengusap perut Adrasteia yang masih rata.

"Aku tau, itu sebabnya kamu harus kerjakan? Kamukan Daddy" Ujar Adrasteia sambil terkekeh pelan kala mengatakan kata Daddy yang akan menggantikan nama'nya beberapa bulan mendatang.

Braycle pun akhirnya ikut terkekeh, sepertinya mereka berdua masih belum percaya bahwa sebentar lagi mereka akan menjadi orang tua.

"So let's go Daddy! You don't have many time now!"

  Adrasteia memegang rahang Braycle dengan nada suara yang kini manja.

"No Mammy, no. I won't, Daddy want to stay here with Mommy"

  Okeh, ini sudah terlalu lebay untuk seorang pria gagah nan tampan seperti Braycle, suara manja yang dibuat-buat olehnya itu tidak pantas baginya dan terkesan aneh dan menjijikan. No Braycle,i don't wanna hear for your voice, c'mon!

Dan alhasil keduanya tertawa bersama karna ucapan yang bernada aneh dari Braycle.

•••

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang