Bagian 40

127K 4.3K 110
                                    

Jangan lupa Vote dan komennya 🔥
Follow me on Ig @thedream_wattpad

🏵️🏵️🏵️

Sebuah Limousine hitam memasuki pekarangan mansion mewah tersebut dengan begitu anggun.


Braycle segera turun dari mobilnya setelah ia sampai di mansion nya dengan segera. Tergesa, Braycle menaiki beberapa undakan tangga menuju rumahnya.

Perasaannya saat ini sudah tidak bisa di gambarkan lagi. Khawatir. Takut dan cemas itulah yang ia rasakan saat ini, yang ada di pikirannya hanyalah keselamatan istrinya hanya itu saja.

Dorrr....!!

Tiba-tiba suara itu menghentikan Braycle hingga ambang pintu. Braycle tersentak kaget—menarik nafasnya dalam, pria itu membelalakkan matanya saat yang ia lihat adalah..

"Surprice!" Teriak Adrasteia yang langsung memeluk tubuh pria yang kini diam tak berkutik.

Adrasteia tersenyum gembira. Gadis itu meraih topi yang berbentuk segitiga dari Luci dan langsung memakaikannya ke kepala Braycle.

Dengan susah payah Adrasteia berjinjit untuk memakaikan topi berwarna pink tersebut kepada Braycle. Tubuh jangkung suaminya membuatnya kesusahan. Sial, kenapa dia pendek?

"Ada apa ini?" Akhirnya Braycle membuka suaranya. Dia melihat kesekeliling dengan tatapan bingung.

Balon, cake, pernak-pernik dan lainnya. Semua tertata rapi diruangan itu dan lagi para pelayan yang mengenakan topi ulang tahun dikepalanya. Siapa yang ulang tahun? Batin Braycle bertanya-tanya.

"Happy Birtday Braycle!" ujar Adrasteia dengan tatapan penuh cinta.

"Ulang tahun? Siapa? Aku?" Braycle menunjuk dirinya sendiri. Kebingungan. Braycle mengangkat alisnya.

"Kau" Adrasteia masih terus tersenyum kepada Braycle. Dia menganggukkan kepalanya.

"Me?"

Mau tak mau. Walaupun dia saat ini sedang keheranan, tapi melihat istrinya saat ini begitu senang dan bahagia. Membuatnya ikut tersenyum. Padahal seingatnya, ulang tahunnya sudah terlewat lebih dari 4 bulan yang lalu. Kenapa jadi ulang tahun lagi? Pikirnya.

Adrasteia terkikik geli melihat ekspresi suaminya yang sekarang sedang kebingungan, entah kenapa ia sangat menyukai ekspresi itu. Adrasteia mengangguk berkali-kali membenarkan ucapan Braycle.

"Tapi kamu tidak apa-apa kan?" Braycle langsung memeluk tubuh Adrasteia possesif membuat para pelayan disana salah tingkah dan senyum-senyum sendiri. Mereka mengerti suasana ini, sehingga membuat mereka melangkah mundur dari Adrasteia dan Braycle. Meninggalkan mereka berdua.

"Aku tidak apa-apa. Kenapa?"

Adrasteia menatap wajah tampan itu terlihat dari ekspresi Braycle yang berubah drastis. Dia sedang khawatir.

"Kenapa kalian tidak menjawab telepon ku,Huh?" Braycle menatap para pelayan  disana bergantian dengan tatapan kesal.

"Aku yang menyuruh untuk tidak menjawab nya, kenapa kau marah? Aku baik-baik saja" ujar Adrasteia tegas."Kenapa?" Ujar Braycle sedikit membentak Adrasteia,

Adrasteia yang merasa dibentak oleh Braycle langsung menjauhkan badannya dari Braycle, mata yang tadi berbinar karena bahagia. Sekarang mulai berkaca-kaca. Adrasteia menitikkan air matanya. Dia sangat sensitif hari ini.

"Kenapa kau marah? A-aku hanya ingin memberikan kejutan untuk mu saja"  Adrasteia bukanlah wanita lemah tapi entah mengapa bentakan itu membuatnya lemah ia tidak bisa menahan air matanya.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang