♬ Satu ♬

4.9K 348 13
                                    

Dari sekian banyaknya orang jahil di dunia, Deven Christiandi adalah termasuk salah satunya.

Selain membuat berisik di kelas, menempelkan permen karet ke sepatu orang lain juga sudah menjadi hobi Deven.

Itulah alasan mengapa seorang Gemilang Abetnego sekarang berdiri di ambang pintu kelas sambil berkacak pinggang. "DEVEEEN!!!" teriaknya.

Anak laki-laki yang akrab disapa Gogo ini memanglah bukan satu-satunya target kejahilan Deven. Namun tak ada lagi yang berani memarahi Deven selain dirinya.

"Deven! Jangan sembunyi kamu! Ayo keluar!" Dengan kacamata yang menggantung di kerah bajunya, Gogo melangkah masuk ke dalam kelas.

"Kamu kenapa sih, Go?" Suara lembut Nashwa membuat Gogo menoleh.

Gogo pun berdecak. "Aku nyari Deven. Dia ngejahilin sepatu aku lagi," jawab Gogo.

Si gadis berhijab yang bernama Nashwa Zahira mulai menunjukkan cengirannya. Dia berujar, "Udah jangan marah-marah, mending kamu duduk di sini bantuin aku ngerjain PR."

"Kamu belum ngerjain PR?"

Pertanyaan Gogo disambut dengan gelengan kepala Nashwa. "Aku lupa, hehe ...."

"Kamu minta bantuin aja tuh sama Anneth!" Gogo menunjuk ke arah Anneth Delliecia yang sedang memainkan handphone sendirian di bangkunya.

Merasa namanya disebut, Anneth pun mendongak. Ia menurunkan posisi handphone yang baru saja sejajar dengan wajahnya. "Dih, kok aku?"

Bukannya menjawab pertanyaan Anneth, Gogo malah berbalik badan lalu keluar dari kelas.

Anneth menghela napas lalu kembali memainkan handphone-nya, sedangkan Nashwa segera bangkit dari tempat duduk. Setelah tubuh Gogo sudah tak terlihat, Nashwa langsung berjalan cepat ke arah meja guru.

"Deven! Keluar!"

Karena permintaan Nashwa, akhirnya tubuh mungil Deven keluar dari kolong meja guru. Anak laki-laki itu tertawa pelan. "Gogo udah pergi?" tanya Deven.

"Udah tuh," jawab Nashwa, "kamu minta maaf gih sama dia!"

"Gak mau. Kamu aja."

"Loh, kok aku? Kan yang jahil itu kamu!"

Deven tersenyum jahil. "Ya udah kalo kamu gak mau." Tangan Deven tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya. "Nih, buat kamu!"

Laba-laba hitam yang dipegang Deven menggantung tepat di depan wajah Nashwa. Seketika gadis itu pun berteriak.

"KYAAAA!!!"

Mendengar jeritan Nashwa, Anneth mendengus tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone. "Dasar bocah-bocah, berantem mulu," gumam Anneth.

🎶

Bersambung ...
(15/12/2018)

Mimpi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang