♬ Dua Puluh Delapan ♬

1.4K 277 1
                                    

Beberapa menit lagi bel masuk akan berdering. Sebelum Bu guru Maia masuk ke kelas, Anneth menggunakan kesempatan ini untuk maju ke depan dan mengumumkan sesuatu.

"Temen-temen! Selaku ketua murid di kelas ini, aku mau mengumumkan kalau pendaftaran untuk pentas aksi udah dibuka hari ini. Kalian bisa daftar di dekat mading, arah menuju kantin.

"Di sana ada meja pendaftaran. Kalian harus kesana untuk dapetin kertas formulir, dan kalo formulirnya udah diisi, kalian harus balik lagi kesana untuk ngumpulin. Ngerti, kan?"

"Yah, ribet dong!" Terdengar keluhan dari Deven. Anak lelaki itu menatap malas ke arah Anneth, seraya menopang dagu dengan siku yang bertumpu pada meja.

Tanpa mempedulikan Deven, Anneth pun melanjutkan, "Ada pertanyaan?"

Gogo cepat-cepat mengangkat tangannya sebelum ada yang mendahului. "Batas pendaftaran sampe kapan?"

Pertanyaan itulah yang baru saja hendak ditanyakan oleh Mirai, Nashwa dan Raisya. Namun kecepatan Gogo mengangkat tangan membuat ketiga hijabers itu bersyukur, karena Gogo sudah mewakili rasa ingin tahu mereka. Tanpa mereka harus repot-repot bersuara.

"Batas pendaftaran ... kalo gak salah cuma sampe besok siang deh. Tapi aku gak tau pasti sih," jelas Anneth, "ada lagi?"

"Pentas aksinya tuh tanggal berapa sih?" tanya Putri.

Anneth menjawab, "Tanggal 14 februari. Ada lagi?"

Tak ada yang bersuara, Anneth rasa tak ada lagi yang ingin bertanya. Padahal ia tak tahu bahwa masih ada seseorang yang sangat ingin bertanya mengenai suatu hal.

Ia adalah Joa. Namun hari ini Joa sedang malas berbicara kepada Anneth, jadi gadis itu lebih memilih bungkam.

"Oke, kalo gak ada lagi yang ingin bertanya, aku cukupkan sekian. Untuk informasi lebih detail, kalian bisa langsung ke tempat pendaftaran istirahat nanti."

Anneth kembali ke bangkunya dengan santai. Teman-temannya pun kembali berperilaku biasa, berbincang-bincang satu sama lain. Tak ada yang menyadari bahwa sejak pagi ada yang aneh dengan Joa.

Joa tak banyak bicara hari ini, dan itu adalah suatu hal yang mengherankan.

🎶

Bersambung ....

(22/01/2019)

Mimpi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang