♬ Empat Puluh ♬

1.3K 218 5
                                    

"KAK IKY!" Charisa berlari kecil sambil berteriak memanggil kakaknya. Iky yang berniat pergi ke dapur untuk mengambil minum pun sontak saja menghentikan langkahnya lantas menoleh.

"Apa, dek?" Iky menyahut dengan mata yang sayu, terlihat mengantuk sekali.

"Kak, eum ... gini, sebenernya aku sama Nashwa gak jadi duet," ujar Charisa setelah sampai di hadapan Iky.

Merasa heran, Iky kemudian bertanya, "Loh, kenapa?"

Ringisan pelan terdengar. Sebetulnya Charisa bingung harus menjelaskan bagaimana, tapi ia pun mencoba mengungkapkan apa saja yang terlintas di benaknya.

"Kak," panggil Charisa lagi, "gini, Bu guru nyuruh kita buat nyanyi berkelompok. Jadi, aku mau nanya, kakak mau gak ngelatih kelompok nyanyi aku?"

Huft! Padahal persoalannya cukup simple, tapi entah kenapa Charisa merasa sulit untuk menyampaikan hal ini. Mungkin karena ada rasa ragu di hati Charisa. Ya, ragu kalau-kalau Iky tidak mau melatih ia dan teman-temannya.

Charisa tahu, Iky sedang banyak pekerjaan di kampusnya. Sebagai adik tentu saja Charisa tidak mau merepotkan sang kakak. Tapi mau bagaimana lagi? Waktu berjalan cepat, hanya Iky-lah harapan Charisa saat ini.

"Berapa orang?"

Pertanyaan Iky berhasil membuat senyum Charisa semakin lebar. "Delapan. Hehe ...," jawabnya.

Kini Iky nampak berpikir. Matanya menerawang sambil mengelus-elus dagu. "Kakak sih mau-mau aja. Tapi ...."

Kata tapi yang diucapkan Iky mendadak membuat mulut Charisa mengatup. Gadis itu terdiam dengan rasa penasaran.

"Kakak minta, latihannya jangan di sini, ya!" lanjut Iky seraya menyentuh kedua pundak adiknya. "kamu tau, kan? Mama gak suka kalo rumah jadi berisik."

Dengan perasaan berbunga-bunga, Charisa melompat kegirangan. "Iya! Nanti aku bilang sama temen-temen buat nyari tempat latihan."

"Bagus!"

"Tapi kak, latihannya mulai besok ya! Soalnya waktu latihan itu dikit banget. Sedangkan kita belum punya persiapan sama sekali."

Iky tersenyum menanggapi. "Iya, gak papa. Besok pulang sekolah, kita langsung latihan."

"Makasih banyak, kak!" Spontan Charisa memeluk kakaknya dengan begitu erat.

"Sama-sama!" balas Iky.

Napas Iky berhembus berat. Apa pun akan Iky lakukan, demi melihat Charisa bahagia.

🎶

Bersambung ....

(15/02/2019)

Mimpi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang