Khaerunnisa Putri dan Raisya Olfat.
Kedua anak ini memang tidak pernah akur sejak mendapat kelas yang sama. Putri maupun Raisya sama-sama suka mencari keributan, dan tidak ada yang mau mengalah.
Dan kali ini, pertengkaran mereka bahkan mampu membuat seorang Mirai Naziel menutup telinga saking kesalnya.
"Stop stop stop! Berhenti berantemnyaaa!" teriak Mirai.
"Raisya duluan tuh yang mulai, masa dia bilang kalo aku bau kambing," ujar Putri sambil berkacak pinggang.
Dengan logat Jawa yang khas, Raisya pun membalas perkataan Putri, "Lha, emang iyo kok! Kamu itu bau kambing. Lagian suruh siapa sampean bilang aku iki mirip sapi, aku mirip Taylor Swift, tau!"
"STOOOOP!!! Berhenti guys! Aku tuh pusing denger kalian ribut mulu! Coba deh sekali-sekali kalian tuh--"
KRRIIIING!!!
Tiba-tiba bel masuk berdering. Tanpa berpikir lama lagi, ketiganya langsung berlari menuju kelas.
🎶🎶🎶
"Oke, anak-anak! Ibu mau memberi tahu kalau bulan depan, sekolah kita akan mengadakan pentas aksi. Masing-masing dari kalian harus menampilkan bakat nantinya. Jadi, Ibu harap kalian bisa mempersiapkannya dari sekarang."
Bu guru Maia, begitulah semua murid di sekolah ini memanggilnya. Wanita berambut panjang itu merupakan salah satu guru yang paling dihormati di sekolah, dan kebetulan ia jugalah yang menjadi wali kelas di sini, di kelas Anneth dkk.
Sayangnya, Anneth yang menjabat sebagai ketua murid belum bisa memberikan contoh yang baik untuk teman-temannya yang lain. Terbukti dari matanya yang selalu menunduk menatap handphone, padahal sedang ada guru yang menjelaskan di depan.
"ANNETH!"
"Eh? E-eh, i-iya Bu?" sahut Anneth gelagapan. Cepat-cepat ia menyembunyikan handphone-nya ke kolong meja.
"Sudah berapa kali Ibu bilang, jangan bermain handphone jika sedang jam pelajaran!" Bu guru Maia lantas berjalan menuju meja Anneth. Seisi kelas pun sontak menoleh ke arahnya.
"Sini HP-nya!" pinta Bu guru Maia setelah mengulurkan sebelah tangan.
"Tapi, Bu ...."
Memang tidak ada negosiasi jika di hadapan guru yang satu ini. Mau tak mau Anneth pun mengeluarkan HP-nya dari tempat persembunyian. Serta dengan berat hati ia memasrahkannya ke tangan Bu guru Maia.
Sambil tersenyum penuh kemenangan, Bu guru Maia berkata, "Makanya, taati peraturan!"
Mendengar itu, Anneth hanya bisa menunduk lesu. "Iya, Bu."
🎶
Bersambung ....
(24/12/2018)
![](https://img.wattpad.com/cover/170421133-288-k222744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Bersama
Fanfiction[SELESAI] (13+) Tidak mudah menggabungkan sepuluh anak yang memiliki karakter berbeda untuk bisa tampil bersama di pentas aksi sekolah. Namun berkat bantuan Kak Iky dan Tante Oca, kelompok menyanyi kelas 8A akhirnya berhasil menampilkan aksi spektak...