♬ Dua Puluh Dua ♬

1.8K 294 8
                                    

Panjang lebar Charisa bercerita, namun Iky malah lebih fokus pada laptop yang ada di pangkuannya.

Entah apa yang sedang Iky lakukan, Charisa tak tahu. Yang pasti, Charisa merasa bahwa Iky tak mendengarkan ceritanya. Padahal Charisa sedang butuh pendapat saat ini.

Ia pun menoleh ke arah Iky. "Menurut Kak Iky gimana?" tanya Charisa agak kesal, karena sedari tadi kakaknya itu tak memberi respon sedikit pun.

"Gimana apanya?" Sahutan Iky terdengar cuek.

Charisa mendesah. Ternyata memang benar, Iky tak mendengarkan. Decakan halus pun keluar dari bibir Charisa. "Kak Iky gak ngedengerin aku, ya?" tanya Charisa.

Iky menoleh lalu menggeleng, tak lupa dengan cengiran khasnya. Melihat hal itu, mau tak mau Charisa harus mengulangi perkataannya lagi. "Tadi, aku bilang kalo pensi nanti aku mau duet sama Nashwa. Menurut Kak Iky gimana?"

Dahi Iky berkerut. Sejenak jari-jarinya berhenti mengetik. "Nashwa? Ya udah, duet aja," ucap Iky pelan.

Adik-kakak yang duduk di atas karpet itu pun sama-sama menyandarkan punggung mereka, pada bagian bawah sofa yang ada di belakang mereka berdua.

"Tapi Kak, Nashwa agak pemalu. Dia kayaknya masih ragu-ragu deh." Charisa menampakkan wajah murung, sambil memainkan pulpen yang dipegangnya.

Nada bicara Charisa yang terdengar tak bersemangat itu membuat Iky terkekeh. "Ya kamu harus bisa yakinin dia dong. Atau gini aja, kamu ajak aja Nashwa ke sini. Gimana?"

Charisa terdiam, merasa setuju dengan ide kakaknya itu. Mendadak semangat yang ada dalam diri Charisa keluar berapi-api. Ia jadi membayangkan jika duetnya sukses, semua orang pasti akan memberikan pujian kepadanya.

"Oke deh. Aku mau ngajak Nashwa ke sini."

"Nah, gitu dong. Nanti kalian latihannya di sini aja. Sekalian, Kak Iky juga pengen bantuin kalian," lanjut Iky.

"Bantuin apa?"

"Ya apa aja. Kak Iky kan bisa ngasih kritik dan saran ke kalian. Kamu lupa, ya? Kak Iky kan pernah menang lomba nyanyi." Tingkah Iky yang berlagak sombong, membuat Charisa mencebikkan bibir.

"Iya deh, iya." Charisa menyahut. Sejurus kemudian, keduanya pun tertawa.

Iky kembali mengetik, sedangkan Charisa harus kembali berkutat dengan tugas sekolahnya.

Charisa lalu mengangguk pelan. Oke, aku harus bisa, batinnya.


🎶

Bersambung ....

(11/01/2019)

Mimpi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang