♬ Enam Belas ♬

2K 298 15
                                    

Sejak bersekolah di sini, Charisa memang lebih dekat dengan Nashwa. Kemana pun Charisa pergi, Nashwa-lah yang mengantar. Dan apa pun yang Charisa tidak mengerti, pasti ditanyakannya kepada Nashwa.

Sifat Nashwa yang penyabar membuat Charisa senang sekali bisa berteman dengannya.

"Sa, bentar lagi kan ada pentas aksi, kamu mau nampilin apa?" Pertanyaan itu diajukan oleh Nashwa, akibat ia teringat dengan pertanyaan Deven waktu itu.

Saat ini Nashwa dan Charisa sedang berjalan menuju kelas mereka. Setelah beberapa detik berpikir, Charisa pun menjawab, "Kayaknya aku mau nyanyi aja deh. Kalo kamu?"

"Eum ... aku juga pengen nyanyi sih, tapi aku gak berani." Nashwa menunduk, memperhatikan lantai yang dipijaknya.

"Loh, kenapa?"

"Aku malu," jawab Nashwa pelan.

Tiba-tiba Charisa tersenyum semringah. "Gimana kalo kita duet aja? Kata Kak Iky, kalo majunya berdua bisa ngurangin rasa malu."

"Duet?" Nashwa nampak berpikir.

"Iya, duet. Kamu mau, gak?"

Sebelum Nashwa menjawab, suara ribut dari dalam kelas sontak saja membuat kedua gadis itu terkejut. Cepat-cepat keduanya berlari masuk ke sana.

Kedua mata Charisa membulat lebar, saat melihat di hadapannya ada Deven dan Gogo sedang bertengkar.

"Gak usah dorong-dorong juga dong! Aku kan udah minta maaf!" Gogo membentak Deven. Sedangkan kedua tangan Deven masih memegang kerah seragam Gogo.

"Ini ada apaan sih?!" Nashwa setengah berteriak, mencoba melerai pertengkaran Gogo dan Deven.

Melihat kedatangan Nashwa, Deven berdecak kesal. Ia lalu melepaskan kerah Gogo dari cengkramannya dengan sedikit dorongan.

Semua yang ada di kelas itu hanya bisa terdiam memperhatikan kejadian ini. Termasuk Joa yang menggigit jari telunjuknya khawatir.

Joa merasa bersalah karena semua ini terjadi karena ulahnya. Seandainya Joa tidak pernah merencanakan pembalasan, mungkin pertengkaran ini tidak akan terjadi.

"Udah! Kamu gak usah ikut-ikutan!" sentak Deven pada Nashwa. Anak lelaki sipit itu pun pergi menuju bangku Anneth dan duduk di sana. Wajahnya masih merah padam akibat emosi.

Sekarang giliran Nashwa menatap Gogo penuh tanda tanya. "Ini ada apa sih, Go?" tanya Nashwa.

"An--"

KRRIIIING!!!!

Bel masuk berdering. Hal itu membuat semuanya kembali ke bangku masing-masing. "Nanti aku ceritain," ucap Gogo pada Nashwa sebelum akhirnya ia duduk di bangkunya sendiri.

🎶

Bersambung ....

(02/01/2019)

Mimpi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang