♬ Empat Belas ♬

2K 315 21
                                    

Mendengar tudingan Anneth, Deven pun mendengus. "Kenapa sih, semua orang nuduh-nuduh kayak gitu? Siapa coba yang mau ngejahilin," gerutunya.

Anneth masih mendelik tajam ke arah Deven. "Terus ngapain kamu duduk di sini?"

"Aku males sebangku sama Gogo," jawab Deven ketus.

"Kenapa?"

Kini Deven melipat kedua tangannya di depan dada. Sambil bersandar, ia bercerita kepada Anneth, "Kemaren Gogo sama Joa ngerjain aku. Mereka ngurung aku di kelas kosong, terus nakut-nakutin. Dan yang lebih parahnya lagi, Nashwa juga ternyata ikut-ikutan."

"Oh."

Melihat reaksi Anneth yang cuek dan malah kembali bermain handphone, membuat Deven jadi tambah kesal. "Anneth! Aku lagi cerita!"

"Aku tau," sahut Anneth tanpa mengalihkan pandangan dari handphone-nya.

"Kok responnya cuma oh, sih?" ujar Deven dengan ekspresi sebal.

Anneth berdecak. "Bentar kali, ini lagi ngebales DM. Lagian salah sendiri, kenapa sih jadi bocah tuh jahil banget."

"Kamu juga bocah," balas Deven tak terima.

"Tapi kelakuan kamu lebih bocah!"

"Masa?"

"Bodo!"

"Tau ah! Kalian semua nyebelin." Deven merajuk, kepalanya menoleh ke arah lain.

Melihat Deven ngambek? Sudah biasa bagi Anneth. Pipi yang kembung ditambah bibir Deven yang manyun, membuat Anneth jadi gemas sendiri melihatnya.

Gadis itu lantas menyandarkan punggungnya setelah mematikan si layar handphone kesayangan. "Deven," panggil Anneth, "sadar gak sih, kalo sifat jahil kamu itu bikin semua orang ngejauh?"

Anneth melirik Deven kemudian menghela napas sejenak. Sementara Deven masih tak mau menatapnya, Anneth pun melanjutkan, "Semua orang tuh kesel sama kamu, Dev. Kita semua gak suka. Kejahilan kamu bikin kita gak nyaman."

"Tapi Nashwa gak pernah ngejauhin aku." Deven masih belum mau menatap Anneth, meski di dalam hati ia tengah mencerna perkataan si gadis berambut tanduk itu.

"Buktinya, dia ikut ngerjain kamu, kan?" Anneth tersenyum miris.

Arah pandang Deven lalu menangkap kedatangan Charisa yang menenteng beberapa buku. Hal itu membuat Deven kembali mengelak. "Tapi ... si anak baru itu juga gak ngejauhin aku," ucapnya pelan.

"Dih!" Sebelah bibir Anneth terangkat. "Charisa maksud kamu? Ya elah Dev, emangnya sejak kapan dia deket sama kamu? Kenal kamu aja nggak."

Lagi-lagi Deven mendengus. "Terus aku harus gimana?" Akhirnya ia mau menatap Anneth lagi, walaupun dengan tatapan kesal.

"Ya berubah lah!" jawab Anneth.

Merasa namanya disebut-sebut, Charisa lantas menoleh ke arah bangku Anneth dan Deven. "Kalian berdua ngomongin aku, ya?"

Keduanya langsung terdiam.

🎶

Bersambung ....

(31/12/2018)

Mimpi BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang