"Morning, guys! What's up?!" sapa Mirai ketika melihat teman-temannya sudah berkumpul di kelas pagi-pagi sekali.
Nashwa, Putri, Charisa, dan Raisya sedang duduk melingkar di lantai, tepatnya di dekat meja guru. Hal itu pun membuat Mirai penasaran hingga akhirnya ikut bergabung.
Berbeda dengan Anneth. Seperti biasa, anak yang satu itu memang lebih senang menyendiri di bangkunya. Ah tidak, bukan menyendiri, tapi berdua bersama si handphone kesayangan.
"KYAAAA!!!"
Tiba-tiba suara teriakan Anneth membuat seisi kelas menengok ke arahnya. Tak terkecuali dengan kelima gadis yang sedang berkumpul di lantai tersebut.
"Berisik Anneth!" Putri berdecak. "Ganggu konsentrasi aja kamu!"
"Kamu kenapa, Neth?" tanya Nashwa, masih dalam posisi yang sama.
"Hehe ...." Anneth langsung menunjukkan cengiran. "Maaf ya. Aku cuma kaget, soalnya Jennie Blackpink nge-follback akun IG aku," jawabnya.
Sontak saja jawaban Anneth itu mendapat sorakan dari teman-temannya yang lain. "Wuuuuuhh!!!"
Seraya menepuk dahi, Raisya bergumam, "Aku kira ada apa."
Kekehan pun tak luput dari bibir Nashwa. "Astagfirullah, aku pikir Deven jahilin Anneth," ujarnya.
Mendengar itu, Mirai, Charisa, Putri dan Raisya pun ikut tertawa.
🎶🎶🎶
Bel masuk akan berdering sebentar lagi, namun Deven masih berada di kantin bersama kotak makan yang dipegangnya.
"Hai Joa!" sapa Deven ramah.
Joa langsung menampilkan sikap jutek ketika menyadari ada Deven di sampingnya. "Ngapain kamu?" tanya Joa.
Dari awal, Joa memang selalu bersikap ketus kepada Deven. Joa tahu, Deven itu sangat jahil. Jadi sebisa mungkin Joa menghindarinya.
"Joa, maafin aku ya, karena udah sering jahilin kamu. Sebagai permintaan maaf aku ...." Deven lalu menyodorkan kotak makan yang dipegangnya. "Nih! Kamu makan ya!" pinta Deven.
Kotak makan itu kini dipandangi Joa penuh selidik. Ia khawatir kalau di dalamnya ada tikus, ulat, atau cicak. Joa benar-benar benci semua binatang menjijikkan itu.
"Itu isinya apaan?"
Mendengar pertanyaan Joa, Deven pun tertawa. "Ini isinya makanan. Coba deh buka!"
Joa masih tak bergeming. "Aku gak percaya."
Tak seperti dugaan Joa, Deven malah dengan sendirinya membuka kotak makan tersebut. "Nih liat! Isinya roti. Aku tuh mau minta maaf sama kamu," ucap Deven, "ayo makan!"
Memang ada yang aneh dengan Deven, Joa bisa merasakan itu. Tapi Joa juga tidak bisa menuduh apa-apa, karena sudah terbukti bahwa Deven tidak berbohong.
Secara perlahan, Joa mengambil sepotong roti yang diberi Deven, sebagai tanda bahwa ia sudah memaafkan. Meski ragu, Joa mulai menggigit roti tersebut, dan ....
"KYAAAA!!! PEDEEES!!!"
🎶
Bersambung ....
(25/12/2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Bersama
Fanfiction[SELESAI] (13+) Tidak mudah menggabungkan sepuluh anak yang memiliki karakter berbeda untuk bisa tampil bersama di pentas aksi sekolah. Namun berkat bantuan Kak Iky dan Tante Oca, kelompok menyanyi kelas 8A akhirnya berhasil menampilkan aksi spektak...