Istirahat telah tiba, namun Joa masih berada di dalam kelas. Kini ia tengah melamun, bekas genangan air mata pun masih kentara di wajahnya. Padahal biasanya, jam istirahat seperti ini Joa selalu pergi ke kantin bersama Gogo.
"Joa, jangan sedih lagi dong!"
Joa melirik Gogo sekilas. Anak lelaki itu masih duduk di samping Joa, sambil menopang pipi tembamnya menggunakan kepalan tangan yang bertumpu pada meja.
"Ke kantin aja, yuk!" ajak Gogo, dengan harapan Joa tak bersedih lagi.
Sayangnya, Joa malah berdecak. "Aku gak mau ke kantin, Go. Aku males ketemu sama Deven. Dia pasti lagi di sana sekarang."
Akibat kejahilan Deven tadi pagi, Joa jadi menangis tersedu-sedu hingga bel masuk berdering.
Menurut Joa, Deven sudah keterlaluan. Padahal Deven tahu kalau Joa sama sekali tidak suka pedas, tapi malah dengan sengaja si cowok mungil itu memberi roti yang berisi bubuk cabai kepada Joa.
Seandainya Joa bisa membalas perbuatan Deven, mungkin rasa kesalnya akan berkurang.
"Gogo," panggil Joa, "sini, ada yang mau aku bisikin."
Melihat isyarat tangan yang dilakukan Joa, Gogo lantas mendekatkan telinganya. Setelah selesai berbisik-bisik, keduanya pun langsung tertawa seraya melakukan tos.
🎶🎶🎶
Lagi dan lagi, Mirai menepuk dahinya karena mendengar kebisingan yang diperbuat oleh Raisya dan Putri.
"Kamu apa-apaan sih, pake ngikutin aku segala beli siomay." Putri berdiri sambil berkacak pinggang.
Sedangkan Raisya nampak duduk santai di bangku kantin. "Dih dih dih! Sopo yang ngikutin sampean? Aku iki beli siomay, lha wong akunya emang pengen siomay kok. Masa aku pengen siomay tapi belinya lamborghini. Kan ndak mungkin!"
Putri masih berdiri, ia kembali membalas ucapan Raisya. "Tapi kan aku duluan yang pesen, kenapa yang dapet duluan itu kamu sih?"
"Hehe ... iki namanya rejeki anak sholehah!" jawab Raisya dengan logat medoknya.
Perdebatan masih berlangsung, namun Mirai lebih tertarik untuk mengecek jam tangan. Sudah lebih dari 5 menit, tapi Nashwa dan Charisa belum kembali dari toilet.
"Mereka kemana, ya?" gumam Mirai.
🎶
Bersambung ....
(26/12/2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Bersama
Fanfiction[SELESAI] (13+) Tidak mudah menggabungkan sepuluh anak yang memiliki karakter berbeda untuk bisa tampil bersama di pentas aksi sekolah. Namun berkat bantuan Kak Iky dan Tante Oca, kelompok menyanyi kelas 8A akhirnya berhasil menampilkan aksi spektak...