-Six-

10.7K 831 57
                                    

-Author Pov-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Author Pov-

Jisoo sekarang sedang berkutat dengan alat-alat dapur.

Sedangkan Chaeyoung...sedang duduk di meja makan menatap ke arah dapur.

"Chaeng...kau mau susu coklat?" Suara Jisoo lembut..lalu tersenyum kearah Chaeyoung.

Chaeyoung hanya mengangguk...lalu tersenyum.

Mata Chaeng sembab.

Jisoo sedang mengaduk susu coklat untuk adik yang tanpa sadar mencuri waktunya.

Jisoo melangkah menghampiri Rosè sambil membawa mug berwarna hitam.

"Chaeng..ini susu coklatmu"katanya sambil duduk di hadapan Rosè.

"Terimakasih" singkat jelas padat.

Jisoo tersenyum...ia terus memperhatikan Rosè yang tengah sibuk dengan pikirannya.

Yang Jisoo pastikan bukan dia yang ada di pikiran gadis itu.

"Rosè"panggil Jisoo.

Rosè terlihat sedikit terkejut.

Lalu menatap Jisoo di depan nya.

"kau tak mau minum susu coklatnya...kau hanya membiarkannya dari tadi." Kata Jisoo

"Mmm...Mianhe..aku akan meminumnya eonnie"jawab Rosè mengangkat mug dan meminum isinya..yang mulai dingin.

"Aku akan mengecek sup nya"kata Jisoo berdiri...lalu mengelus puncak kepala Rosè dengan sayang.

Jisoo melangkah menuju dapur.

Rosè menatap ke arah Jisoo yang sedang asik mencicipi masakan nya.

Dia teringat dengan apa yang gadis itu katakan padanya tadi.

-FLASH BACK ON-

"Kumohon..berhentilah menangis ini menyakitiku" ku dengar suara itu lembut menyentuh pendengaranku.

Aku menjauhkan tubuhku dari pelukannya.

Menciptakan sedikit jarak.

Aku menatap mata gadis di depanku.

Dia tersenyum dengan senyum yang menawan.

"Aku merasa sakit jika melihat mu menangis..itu membuat pipimu tambah menggembung membuatku tersiksa.."katanya mengelus pipiku lembut...menghapus jejak air mata yang belum juga berhenti.

"Kenapa tersiksa?"tanyaku binggung.

"Karna...aku ingin sekali menciumnya.."katanya masih mengelus pipiku..ia tersenyum.

Aku menatap matanya...dan mata itu juga tak lepas dari mataku.

Ku lihat ada perasaan tulus yang ia pendam.

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang