-51-

6.2K 562 116
                                    

-Flash Back On-

"Hoam..."Jisoo menguap sambil merenggangkan badannya perlahan...

Dia menepuk bagian samping tempat tidurnya..

Dan..Kosong..

Chaeyong sudah pergi..

Jisoo melirik jam yang ada di atas nakas...

"Jam 03:58...ini masih pagi buta kemana gadis itu sudah bangun?"tanya Jisoo dalam hati..

Lalu ia beranjak dari tidurnya..

Dia akan melatih kaki-kakinya agar cepat sembuh total..

Tapi sebelum itu..

Dia akan turun meminum segelas air..karna tenggorokannya terasa begitu kering...

Jisoo pun keluar dari kamarnya..

Menuruni tangga..

Lalu bergegas menuju dapur..

Membuka lemari es dan mengambil botol air mineral...

Meminumnya sampai tersisa setengah...

Sebenarnya ia penasaran dimana kekasihnya pagi-pagi buta seperti ini...

Dia melirik ruang tengah yang kosong...

"Tidak ada"batin nya..

Dia pun melirik tangga balkon atas..

"Apa aku cari di balkon?mungkin dia sedang memainkan gitar"

Lalu Jisoo melangkah keluar dari dapur..

Berjalan sambil membawa botol air di tangannya..

Menaiki tangga perlahan..

Dan tak butuh waktu lama Jisoo berada di depan pintu balkon yang terbuka setengah..

Samar-samar Jisoo bisa mendengarkan suara Rosè sedang berbincang..

Jisoo memgerutkan keningnya..

"Dia bicara dengan siapa?"tanyanya dalam diam..

Semakin medekatkan tubuhnya kearah pintu..

"Ah..nde.."

"Aku ada urusan.."

"Ah..okey.."

"Aku juga menyayangi oppa"

"Haha...iya aku mencintaimu sayang"

Seketika itu pun Jisoo merasakan sakit yang teramat menghujam hati kecilnya..

"Sayang?mwo?nuguya?"batin Jisoo bertanya berantai..

Jisoo mencoba menetralkan perasaannya yang campur aduk..

Mendorong pintu balkon perlahan...

Mencoba tersenyum menyembunyikan wajah sakitnya..

"Sayang..."panggil Jisoo lembut..

Dia hanya ingin tau reaksi Chaeng..

Dan benar saja..

Gadis cantik nan manis itu terkejut dan memasukkan ponselnya dalam saku..

"Eoh..kau sudah bangun honey?"ucapnya agak gugup..

Jisoo tersenyum pahit..

"Kenapa kau lakukan ini padaku Chaeng?"batin Jisoo menangis dan jujur saja ia juga ingin menangis..

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang