-15-

9.5K 760 37
                                    

-Author Pov-

3 gadis itu terlihat berdiri memandangi tubuh mungil yang terbaring lemah.

Dengan berbagai selang yang melekat di tubuhnya.

Rosè melangkah mendekat.

Duduk di samping ranjang Jisoo.

-Rosè Pov-

Aku duduk di samping ranjang Jisoo.

Meraih tangan Jisoo..tangan itu dipasangi kabel ventilator.

Aku menggengamnya erat.

Mengelus kepalanya.

Menyingkirkan beberapa rambut yang menutupi wajah pucatnya.

Jisoo juga di pasangi alat bantu pernafasan.

Mata itu masih tertutup.

Aku terus menatap wajah cantik itu.

Seketika pikiranku berputar mundur.

Mengingat saat-saat Jisoo bersamaku.

Jisoo yang aneh.

Jisoo yang perhatian.

Jisoo yang ceria.

Jisoo yang romantis.

Jisoo yang MENCINTAIKU.

seketika air mataku luruh.

Aku baru menyadari betapa berharganya Jisoo.

Aku terlalu egois..memikirkan perasaanku.

Sampai aku tak menyadari ketulusan orang lain.

Aku mencium punggung tangan Jisoo.

"Eonnie bangunlah..aku akan menjagamu seperti kau menjagaku...aku akan mencintaimu seperti kau mencintaiku...kumohon buka matamu."batinku..menempelkan tangan Jisoo di pipiku.

Aku terisak...rasanya lebih sesak dari dulu saat Lisa menolakku.

-Lisa Pov-

Aku sungguh ingin menangis.

Tapi aku harus menahannya.

Karna Jisoo eonnie sangat benci melihatku menangis.

Aku berdiri di sebelah Jennie.

Aku melirik Jennie.

Tubuh gadis itu gemetar.

Aku melihat airmata yang mulai jatuh.

Aku menyentuh tangannya.

Dia menoleh.

Wajahnya memerah.

Sepertinya ia juga menahan isaknya.

Aku mengerti...dia sahabat dekat Jisoo.

Dia pasti terguncang mengetahui sahabatnya menyembunyikan penyakit seperti itu darinya.

Aku tersenyum...lalu menarik tangannya.

Dia mengikuti langkahku.

Aku menariknya keluar.

Meninggalkan Rosè di dalam.

Aku sudah tau jika Jisoo mencintai Chaeng.

Jadi aku membiarkan Rosè menikmati waktu dengan Jisoo.

Aku terus menarik tangan Jennie.

Membawanya menaiki lift.

Memencet lantai paling atas.

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang