-26-

8.3K 750 56
                                    

"Jen...makan dulu sarapanmu...ini sudah siang..bukankah sore ini kau ada jadwal pemotretan perdanamu dengan channel?"suara Jisoo yang tengah duduk di bersandar di pundak Rosè.

Sedang Chaeng dia tengah membaca buku dan menggengam tangan Jisoo.

Jennie...

Gadis itu tengah menunggu Lisa sadar.

Mengenggam tangan Lisa erat.

Berharap mata almond Lisa segera terbuka.

"Tidak eonnie...aku sudah membatalkan semua jadwalku."ucap jennie singkat.

"What?"Jisoo kaget.

Chaeng menoleh menatap kekasihnya.

"Ada apa sayang?"tanya Rosè

"Apa kau gila!...itu impianmu kan..kenapa kau membatalkannya?"ucap Jisoo.

"Itu tak penting eonnie"jawab Jennie.

"Tapi apa sangjangnim tau?"

Jennie hanya mengangguk.

"Dia sudah memarahiku tadi"singkat Jennie.

"Tapi jen...ini tak akan datang untuk kedua kalinya.."

Jennie menggeleng.

"Tak apa eonnie...aku..aku hanya ingin ada saat Lisa bangun.."

"Aku ingin jadi orang pertama yang ia lihat.."

"Kami bisa menjaga Lisa jen...lagi pula..aku juga sudah boleh bergerak lebih banyak.."

Jennie hanya menggelengkan kepalanya cepat.

Lalu terdengar isakan kecil disana.

Jennie menangis...di depan Jisoo dan Rosè.

"Dia seperti ini karna aku..."

"Aku ingin meminta maaf saat pertama kali  bangun..."

"Aku terlalu egois eonnie..."

"Aku ingin menjauhinya..."

"Jujur...sepertinya Lisa sudah mengambil perhatianku..."

"Dan aku merasa takut dan kesal.."

"Tapi..saat Lisa dingin padaku...aku sakit eonnie..."

Isak Jennie sambil berbicara.

Jisoo tercengang begitu pula Chaeng.

"Kurasa...aku mulai menyukainya"aku Jennie.

"Itu alasanmu menjaga jarak dari anak itu..."

Jennie hanya mengangguk.

"Kau ingin tau alasan ia dingin?"

Jennie mendongak menatap Jisoo.

"Dia cemburu.."

"Dia melihat kau dengan GD oppa..."

"Itu alasan ia dingin Jen...kau menyakitinya lagi.."

"Dia frustasi...dia bilang tak akan lelah memperjuangkanmu..."

"Dia berbohong..."sekarang suara Rosè.

"Aku tau persis bagaimana rapuhnya dia..."

"Dia hampir menyerah...dan mengubur perasaannya padamu.."

"Tapi...aku melarangnya...walau itu menyakitiku..."

"Dia tulus mencintaimu eonnie...dia gadis yang baik...aku sudah ikhlas melepasnya untukmu..."

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang