-22-

7.8K 654 11
                                    

Pagi yang terasa dingin.

Salju tipis menghiasi langit seoul.

Gadis berambut hitam itu sedang duduk di kursi roda...menatap keluar jendela.

Tersenyum tipis melihat salju yang jatuh dari langit.

Pikirannya kalut.

Tapi ia mencoba tersenyum.

Dia takut.

Dia gelisah.

Takut ditinggalkan.

Itu yang dia rasakan sekarang.

Mencoba melupakan pikiran yang menggangunya.

Jisoo mendekatkan dirinya ke kaca yang ada di depannya.

Jisoo sedang ada di lobby.

Menunggu seseorang yang sedang sibuk dengan mesin minuman dingin.

Jisoo meniupkan nafasnya yang hangat ke arah kaca.

Membuat kaca itu mengembun.

Lalu dengan jari letiknya menuliskan sesuatu.

Saat pekerjaannya selesai.

Kedua sisi bibirnya tertarik.

Tersenyum manis.

"Honey...kau sedang apa?"suara lembut itu sukses membuat Jisoo menoleh.

Lalu tertawa kecil.

"Anniyy..bukan apa-apa sayang...aku hanya menulis namamu"ucap nya tersenyum.

Gadis yang tak lain Park Chaeyong a.k Rosè itu hanya tersenyum.

Melihat betapa manis gadis yang tengah menatapnya.

Rosè melihat ke arah kaca.

Lalu menuliskan nama Jisoo disana.

Menoleh ke arah gadis yang tengah tersenyum itu.

Cup!

Secepat kilat Chaeng mencium pipi kekasihnya itu.

"Saranghe...Honey💞"ucapnya tersenyum kearah gadis yang melotot lucu.

Jisoo terkejut.

"Ishh...kau membuatku malu"ucap Jisoo pelan menutup wajahnya.

"Kau belum menjawabku honey"rengek gadis berpipi gembul itu.

Jisoo terkekeh...sambil menatap gadisnya itu.

"Nado..Jeongmall saranghe Chaengie..aku bahkan sudah mengatakan itu 25× pagi ini apa kau tidak puas"goda Jisoo...sambil jail menaik turunkan alisnya.

Chaenyong hanya bisa tersipu malu.

"Ihhh...ya sudah terserah..ini jus mu.."

"Dan kembali ke kamarmu sendiri.."ucap Chaeng merajuk...lebih tepatnya malu.

Dia malu.

Sudah 2 hari ini mereka berpacaran.

Dan sepertinya rasanya mulai tumbuh.

Di hati gadis asal Australia itu.

"Yakk..chaeng..kau tega meninggalkanku"teriak Jisoo.

Karna Rosè meninggalkan nya begitu saja.

Gadis itu terus berjalan.

Tanpa berbalik.

"Calon Istri Kim Jisoo!"seru Jisoo keras...tanpa rasa ragu.

Membuat semua yang ada di lobby menoleh ke arahnya.

Termasuk Chaeyong sendiri.

Gadis bepipi chubby itu melotot tak percaya.

Jisoo sudah mencoba berdiri dari kursi roda.

Walau gadis itu sudah bisa berjalan.

Tapi ia masih lemah.

Koma selama 3 hari mampu membuat ototnya kaku...lebih tepatnya lumpuh.

Dan susah untuk di gerakan.

Dokter bilang Jisoo punya kelainan otot .

Ototnya akan lumpuh jika gadis itu berhenti menggerakan tubuhnya terlalu lama...dan itu terjadi sekarang.

Jisoo harus beberapa kali jatuh hanya untuk berdiri.

Jisoo terlihat berusaha.

Menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan.

Sakit mulai menjalar di sekujur tubuh mungilnya.

Gemetaran menahan tubuhnya yang lemas dan ngilu.

"Jebball...come on Jisoo"semangatnya dalam hati.

Menahan rasa sakit di kakinya.

Menatap gadis yang berjarak agak jauh darinya.

Lalu tersenyum.

Jisoo menghela nafas.

Perlahan mengangkat kaki kanannya.

Sedikit goyah.

"Jisoo.."panggil Chaeng..maju lebih dekat kearah kekasihnya itu.

Tapi Jisoo menahan langkah gadisnya.

Dia hanya tak ingin selalu terlihat lemah.

Jisoo menatap mata Rosè meyakinkan.

Lalu pelan melangkahkan kaki kirinya.

Chaeng cemas.

Dan benar saja...saat langkah kedua.

Gadis itu terhuyung.

Tanpa ba bi bu...Chaeyong langsung berlari.

Menyongsong tubuh mungil itu dalam dekapannya.

"Arghh.."erang Jisoo.

"Kenapa kau sangat lemah"rutuknya.

Rasa sakit di kedua kakinya membuatnya terhuyung.

"Berhenti...kenapa memaksakan diri.."ucap Rosè...sambil memeluk tubuh mungil itu.

Lalu membantunya duduk di kursi roda.

Chaeyong berlutut di depan gadisnya.

Menatap mata gadis di depannya dalam.

"Aku merasa lemah...aku merasa tak pantas...untuk berdiri saja sekarang masih sulit..bagaimana aku bisa melindungimu.."

"Aku hanya ingin berjalan lalu memelukmu...karna aku takut aku tak bisa berjalan..dan kau meninggalkanku"ucap Jisoo tertunduk.

Rosè menghela nafas.

Ternyata ini yang membuatnya murung.

Rosè merasa bodoh karna tadi meninggalkan gadis ini.

Karna merasa sangat malu.

"Maafkan aku..aku malu..kau selalu mengodaku.."

"Kau bodoh..ishh..hiks"

"Kau membuatku khawatir...berhenti membuatku menangis.."

"Kenapa berpikir aku akan meninggalkanmu..hiks..itu tidak akan pernah terjadi..hiks.."

"Aku milikmu..."

"Jadi..tak usah khawatir jika aku akan meninggalkanmu.."

------------------------------------------------------------------------------------------------

Maaf klo pendek..

Chapter ini chaesoo dulu ya..

Salam LiNi..💜💜💞💞

Jan lupa vote and comen💜


















PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang