-Author Pov-Senja telah menyelimuti langit cerah seoul.
Udara yang masih terbilang dingin.
Dan salju masih turun.
Di sebuh ruangan bernuansa putih dan abu-abu.
Gadis bermata kucing itu masih betah berbaring di kasur empuk miliknya.
Tapi matanya tak terpejam.
Entah apa yang menghalangi mata tajamnya itu untuk beristirahat.
Entah kenapa ada rasa menganjal di dalam hati kecil miliknya.
Rasa tak enak yang menggangu.
"Arghh..kenapa anak ayam itu terus menggangu pikiran ku" gerutunya kesal..dia hanya tidak paham dengan perasaan apa yang sekarang menggangunya.
Dia terduduk dari posisi awalnya.
Ia pun turun dari tempat tidur.
Melangkah menuju pintu kamar.
Lalu pergi keluar kamar.
Menuruni tangga...dan menuju ruang tengah.
-Jennie Pov-
Aku melihat Rosè dan Jisoo sedang menonton tv.
Jisoo tidur di pangkuan Rosè.
Aku mengedarkan pandanganku.
Mencari satu sosok.
Tapi tak ada hasil.
Aku mendongak menatap pintu kamar...kamarnya terbuka.
Aku melangkah ke arah dua orang yang sedang asik menonton drama.
Duduk di sisi lain agak jauh dari kedua nya.
"Lisa kemana?" Tanyaku..yang sukses membutat keduanya menengok ke arahku.
Jisoo tersenyum.
"Tak biasanya kau mencari Lisa" kata Jisoo dengan nada menggoda.
Aku melirik ke arah Rosè yang hanya memasang wajah datar.
Aku bisa melihat matanya yang sembab.
Lalu aku tersenyum tipis ke arahnya.
Ia membalas senyumanku.
"Dia di panggil manajer oppa tadi" suara Rosè lembut menjawab pertanyaanku.
"Katanya anak ayam di panggil sangjangnim"suara Jisoo terdengar santai.
"Oh" hanya itu jawabanku.
Tapi pikiranku tak se simple jawaban yang keluar dari mulutku.
"Apa anak itu dapat masalah?" Batinku dalam hati.
"Kenapa mencari lisa?" Aku menoleh..Rosè yang bertanya.
"Ohh..itu selimut dan bantalnya masih di kamarku" jawabku seadanya.
"Kau khawatirkan jen?" Ucap Jisoo.
"Khawatir pada siapa??"
"Lisa"
"Lisa??ngapain khawatir sama dia...lagian dah gede juga" jawabku cepat.
"Hmm..tapi kenapa matamu tak bisa fokus " kata Jisoo.
"Aihh..aku lupa kalau Jisoo tau semuanya"batinku..aku terdiam tak bisa berkata.
"Aku ke kamar dulu" kata ku berdiri secepat mungkin..lalu berjalan menuju tangga.
"Tak usah khawatir eonnie..Lisa bukan tipe pembuat masalah" suara Rosè sukses menghentikan langkahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERENNIAL LOVE
Romantik"Jika sebuah cinta bisa di abadikan, mungkin dunia ini tak akan cukup melukiskan indah nya cinta ku" -Lalisa.M- "Aku tau waktu takkan bisa ku putar ulang...tapi jika saja waktu bisa berputar mundur...aku akan memutarnya hanya di saat waktuku yang ku...