-14-

9K 795 56
                                    

-Lisa Pov-

"Lisa pallii..panggil manajer oppa...pallliii"teriak Rosè.

Aku terkejut.

Jisoo kenapa?

Kenapa Rosè menangis?

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul berputar di kepalaku.

"PALLII Lisaa!! Jisoo tak sadar"teriak Chaeng yang menyadarkanku.

Wajah gadis itu penuh dengan air mata.

Tanpa berpikir lagi aku berlari turun.

Handphone ku ada di ruang tengah.

Aku biasa meninggalkannya di sana.

Saat sampai ruang tengah.

Aku langsung mengambil ponselku.

Menekan no manajer oppa dengan tergesa.

"Halo"suara dari seberang.

"Halo oppa...cepat ke dorm..Palli!"ucapku.

"Ada apa?"

"Jisoo eonnie tak sadarkan diri"ucapku.

"Oh baiklah..10 menit aku sampai" kata manajer di seberang sana...terdengar terkejut.

Aku langsung naik lagi dengan tergesa.

Sampai langkah kaki ku terdengar begitu keras.

Saat melewati kamar Jennie.

Pintu itu terbuka kasar.

"Berisik sekali...jangan lari-lari..aku ingin tidur..dasar rusuh"omelnya.

Aku menoleh..lalu menarik lengannya.

"Ihh...lepaskan"berontaknya..tapi aku tak menggubris..mengeratkan pegangganku agar singa betina ini tak kabur.

Tanpa sadar aku membuat Jennie kesakitan.

Tapi khawatirku membuatku tak peduli apapun.

Aku terus menariknya.

Kami sampai di kamar Jisoo.

Jennie terlihat kesal.

Aku melepaskan genggamanku.

Lalu meninggalkannya diambang pintu.

Aku berjalan cepat ke arah ranjang milik Jisoo.

"Chaeng apa yang terjadi?"tanyaku.

"...."Chaeng tak menjawab dia terus menangis.

Aku melihat ke arah wajah Jisoo yang tengah berada di dekapan Rosè.

Pucat...itu yang ada di pikiranku.

"Apa yang terjadi?"suara Jennie sekarang.

Dia duduk di sisi ranjang yang lain.

Rosè mendongak menatapku dan Jennie bergantian.

"Aku juga tidak tau...hiks.. Jisoo terkena demam tinggi...tadi eonnie sangat aneh..dia seperti mengucapkan perpisahan padaku...dia bilang terlambat memanggil dokter..aku...hiks..aku takut..hikss.."isak Rosè sambil terus mengusap kepala Jisoo.

"Sudah chaeng Jisoo akan baik-baik saja"ucapku.

"Hiks..tapi..jika dia tak bangun bagaimana?"ucap Rosè menatapku.

"Dia pasti bangun...karna dia sayang kita Rosè"suara Jennie lembut..memeluk Rosè.

"Lisa...Jennie..Rosè"suara samar terdengar dari bawah.

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang