- 25 《part II》-

8K 785 35
                                    

-Jennie Pov-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jennie Pov-

Aku merasakan kehangatan menyentuh permukaan wajahku.

Membuka mataku perlahan.

Saat mataku sempurna terbuka.

Aku langsung bisa mengenali dimana aku berada.

Ini di kamar rawat Jisoo.

Tapi tunggu...

Sepertinya tadi malam aku mabuk berat.

Dan masih di dalam club.

Jadi kenapa aku bisa sampai sini.

Aku mencoba bangun.

Mengucek mataku pelan.

Kepalaku terasa pusing dan berat.

"Sial!"umpatku karna rasa ngilu di kepalaku.

"Minum ini eonnie"suara Chaeng.

Aku menoleh.

"Pagi Chaeng"sapaku sambil mengambil sekaleng jus appel.

Dia tersenyum lalu duduk di sampingku.

"Kau sudah sarapan Chaeng?jika belum aku akan keluar membelinya"ucapku.

"Aku sudah makan eonnie...tinggal kau yang belum"

"Lisa?"tanya ku lalu meminum jus appel itu lagi.

Hening...

Aku menoleh.

"Lisa ada jadwal?"

Dia menggeleng.

"Lalu?"

Dia menatapku.

"Eonnie tak mengingat apapun saat mabuk?"

Aku terdiam.

Aku mencoba mengingat.

Tapi sial ingatanku buruk.

Tak ada gambaran sama sekali.

Aku menggeleng.

"Lisa...dia tak sadarkan diri..."

Aku terkejut.

Aku menunggu kalimat selanjutnya.

"Karna...Menyelamatkanmu tadi malam"sambungnya.

Tiba-tiba sebuah memori melintas.

"Bughh..."aku bisa medengarkan suara dentuman.

''Arghh..."disusul suara erangan seorang pria.

Aku mencoba membuka mata tapi begitu berat.

"Jangan pernah sentuh gadis itu..."suara seorang gadis.

Suara orang yang jadi alasanku minum.

Setelahnya aku bisa mendengar langkah kaki mendekat.

Dan sentuhan hangat dipipiku.

"Nini...ini aku Lisa.."

"Ayo kita pulang...aku akan menggendongmu.."

"Lisa kenapa?"sadarku.

"Dia kehilangan banyak darah...dia terkena pisau...dan beberapa tulang rusuknya patah "ucap Rosè.

Aku terbelalak.

"Dia di kamar sebelah eonnie"

Tanpa perintah aku beranjak dari dudukku.

Keluar dari kamar rawat Jisoo.

-Author Pov-

Jennie melangkah tergesa menuju ruang yang tak terlalu jauh dari kamar rawat Jisoo.

Setelah bertanya dimana Lisa berada.

Gadis berpipi mandoo itu membuka pintu itu perlahan.

Lalu masuk kedalam ruangan itu.

Gadis tinggi itu sekarang tengah terbaring tak sadarkan diri.

Selang infus menancap di  tangannya.

Jennie melangkah pelan medekat ke ranjang Lisa.

"Lisa..."panggil Jennie pelan.

"Kau kenapa?"

"Lili...aku minta maaf.."

"Bangun ku mohon...maafkan aku"ucap Jennie sambil menggengam tangan Lisa.

Tapi gadis itu tak bergeming.

"Lili..."satu tetes air mata lolos dari kelopak matanya.

KRIEETT...

Jennie menoleh.

Melihat kearah pintu.

Manajer oppa masuk ke dalam.

Disusul Chaeng yang mendorong kursi roda Jisoo.

"Jennie..."

Jennie menghapus air matanya cepat.

"Nde oppa.."

"Ini foto pelaku pelecehan tadi malam"

Jennie mengeriatkan kening.

Bingung.

"Pelecehan apa?"

"Hahh..."manajer menghela nafas berat.

"Tadi malam kau akan di perkosa Jennie..oleh 3 pria brengsek..dan salah satunya membuat lisa seperti sekarang"

Jennie terkejut dan syok.

Menutup mulutnya.

"Sepertinya mereka sengaja..."ucap manajer oppa .

"Itu kecurigaanku."

"Kita tunggu saja Lisa sadar...dia adalah saksi di sini"

Jennie meraih map yang tadi di sodorkan padanya.

Terpampang 3 pria yang asing dimata Jennie.

"Aku tak mengenal mereka"ucap Jennie.

"Kau tak mengingat sesuatu Jennie?"tanya Jisoo.

Jennie menoleh lalu menggeleng.

"Anie eonnie aku tak mengingatnya sama sekali..."

"Oppa sungguh kagum dengan Lisa..."

"Dia melawan 3 pria itu sendirian....mengendongmu padahal dia terluka parah...bahkan sempat memerintah memanggil polisi.."

"Dia sungguh mengagumkan" ucap Manajer oppa sambil tersenyum.

------------------------------------------------------

Maaf nih pedek..

Karna banyak yang minta double up..

Author turutin nih..

Jan lupa vote and komen..

Salam LINI💜💜💜

Maaf nihh...

Baca lagi yang part I ada yg author tambahin..






PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang