-31-

7.9K 684 85
                                    

-Jennie Pov-

"Hahhahaha...kau menggemaskan sayang"kekeh Lisa.

Aku mendorong tubuh tinggi itu menjauh dari dapur.

"Ishh...menyebalkan"gerutuku dalam hati.

Ohh Please...

Jantung berhenti menggedor dadaku.

Aku hanya bisa tertunduk malu.

Dan apa-apaan pipiku yang panas ini.

Ohh shit Jennie Kim...

Aku masih tak percaya jika gadis menyebalkan yang dulu ku benci jadi kekasihku sekarang.

Dan sialnya...

Aku mencintainya...

Aku tersenyum-senyum macam orang gila.

Sambil menuangkan adonan pancake ke atas pan.

Pikiranku berputar.

Dimana Lisa tak pernah menyerah mencari perhatianku.

Dimana gadis itu menangis di loteng saat itu.

Bagaimana jahatnya mulutku membentaknya untuk menjauh.

Dan lihat sekarang...

Gadis itu..

Bisa meyakinkan aku untuk percaya akan perasaan Cinta..

Dan...

Tiba-tiba aku teringat sesuatu yang belum sempat kutanyakan padanya...

Malam dimana Lisa bermimpi buruk...

Aku belum bertanya soal itu...

Aku akan menanyakannya nanti..

Aku membalikan adonan pancake itu dengan hati-hati.

Senyumku masih betah terukir di bibir...

"JANGAN SENYUM TERUS SAYANG...AKU BISA DIABETES.."seruan Lisa menggagetkanku.

Membuatku menoleh begitu saja..

Aku melihat anak itu tersenyum lebar sambil mengedipkan sebelah matanya...

Aku tertawa pelan..

Lalu melanjutakan memanggang pancake...

Setelah beberapa saat berkutat dengan spatula dan pan.

Setumpuk pancake keemasan sudah tersaji dalam 2 piring.

Aku menyiramkan saus coklat dan stowberi diatas keduanya.

Lalu membubuhkan gula halus di permukaan pancake.

Melepas appron lalu membereskan dapur.

Berjalan ke ruang tengah dengan dua piring pancake di tangan.

"Waahh...Jenduke-ah...terlihat sangat enak"seru Jisoo berbinar.

Aku melirik Lisa sekilas.

Ingin sekali mencubit pipinya.

Wajahnya macam anak Tk...lucu sekali.

Akupun duduk di sofa single di dekat Jisoo.

"Ini eonnie untukmu dan Chaeng"ucapku sambil meletakan satu piring di depan Chaesoo.

"Wahh...Daebak aromanya harum sekali"cicit Jisoo.

"Untukku mana?"suara Lisa terdengar manja.

Aku menatapnya.

"Bikin sendiri"ucapku dingin.

"Mwo?"pekik Lisa lucu.

Dengan ekspresi bodohnya.

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang