-FOUR-

12.1K 888 15
                                    

-Rosè Pov-

Aku sedang berkutat di dapur bersama manusia setengah chikin berkepribadian 4D.

Jisoo eonnie sekarang sedang duduk di meja makan..menikmati susu coklat dan roti panggang mentega yang aku buatkan.

Aku tak pandai memasak...tak seperti Jisoo atau Jennie..tapi kalau hanya memanggang roti dan membuat susu..itu tak masalah.

Aku sesekali menatap ke arah Jisoo...lalu ia tersenyum sambil mulutnya terus mengunyah.

Jisoo menatap ku..ia mengacungkan kedua ibu jari nya...lalu tersenyum sangat manis..senyumnya sangat tulus.

Aku membalas senyumannya.

"Apa eonnie mau ku buatkan lagi?" Tanyaku.

Lagi-lagi ia tersenyum.

"Aku tak akan menolak jika itu darimu" ucapnya tertawa kecil.

"Karna apapun yang kamu beri itu berharga Chaengie" lanjutnya tersenyum...lalu berdiri dari kursinya melangkah pelan ke arahku.

"Apa aku boleh memiliki hal berharga lain nya...selain susu dan roti panggang?" Tanyanya terkikik pelan.

-Jisoo Pov-

"Apa aku boleh memiliki hal berharga lain nya..selain susu dan roti panggang?"

Mungkin aku sudah gila...menayakan hal abstrak seperti ini pada Chaeyoung.

Aku terkikik pelan karna melihat ekspresi gadis di depan ku.

Oh tuhan!dia sangat mengemaskan.

Aku tersenyum kearahnya.

"Sini biar aku saja yang panaskan" kataku..mengambil spatula dari tangan mungil milik Rosè.

Aku tau mungkin gadis ini akan menganggapku aneh.

"Baik eonnie" katanya menyingkir.

Aku sekarang berkutat dengan nasi goreng sisa sarapan.

Memanaskan makanan untuk pangeran sok cool...yang selalu telat banggun.

Aku mendengar suara langkah kaki menuruni tangga.

"Jisoo-ah" suara cempreng milik lalisa menggema di seantero ruangan.

Tak lama setelahnya...aku merasakan dua lengan kokoh..melingkari perutku.

"Jisoo-ah...oppa ingin makan eumm.." katanya manja ke telingaku.

Aku memejamkan mataku...menahan kesal..agar spatula panas ini tak merusak wajah cantik maknae kesayangan kami.

"Lisa.."aku membalikkan tubuh ku.

Lisa melepaskan pelukannya..lalu berdiri di depan ku.

Aku coba tersenyum.

"Duduk ya...aku sedang memanaskan nya untuk mu"kataku pelan.

Ia tersenyum lalu dengan seenaknya mencium pipi ku kilat.

"Terimakasih eonnie"katanya tersenyum dan langsung melangkah menghampiri Rosè.

Aku sangat terkejut.

"YAKKK...LALISA"teriak ku kesal.

Ku dengar ia tertawa keras.

"Ya ampun...eonnie kau sangat lucu..hahaha"ucapnya di sela tawa.

"Ku bunuh kau ya " teriak ku mengacungkan spatula tinggi-tinggi.

"Chaengie"ucap si anak ayam bersembunyi di balik punggung Chaeng.

"Jangan coba-coba bersembunyi...dasar kamu anak ayam"

PERENNIAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang