Lima

5.4K 225 0
                                    

Tuhan memberikan kita ujian berat
Karna kita dinilai sebagai
sosok yang kuat.

🐰🐰🐰

Keadaan kantin yang tadinya tenang menjadi heboh seketika. Kedatangan lima most wanted di kantin selalu membuat kegaduhan tersendiri yang didominasi oleh teriakan gadis gadis yang tampak memuja mereka.

Veyra menoleh kearah pintu masuk kantin. Tampak Arga yang berjalan didepan dengan wajah dinginnya yang lurus menatap kedepan tanpa memperdulikan sapaan sapaan yang ditujukan padanya. Disampingnya ada Vano yang menampakkan wajah cerianya sambil sesekali menggoda gadis gadis cantik yang ia lewati. Dibelakang mereka, Danis tampak fokus menatap handphone ditangannya dengan teliti, sesekali pun ia mendongak dan tersenyum tipis membalas sapaan gadis gadis padanya. Sedangkan Aldo dan Ano yang berjalan disampingnya tampak sedang membicarakan sesuatu yang lucu sehingga membuat mereka tertawa renyah.

Veyra mengalihkan pandangannya. Rena yang duduk dihadapannya  tampak tersenyum memandang Arga dan teman temannya. Kemudian Veyra beralih menatap Gean yang duduk disamping Rena, sahabatnya yang satu itu tengah fokus kepada game online nya.

"Udah kali natapnya"

Rena menoleh, memamerkan gigi gigi putihnya kepada Veyra.

"Ya ampun Vey, liat deh si Aldo sama Ano. Mereka tuh cute banget tau nggak kalo lagi ketawa"

"Aelah alay lo, gantengan juga gue" Sela Gean membuat Rena menampilkan ekspresi mual.

Veyra menggelengkan kepala. Menurut Veyra wajar saja Rena mengagumi mereka, Veyra juga seorang perempuan dan ia juga selalu mengagumi seseorang. Tapi Veyra tidak terlalu suka dengan orang orang sejenis Arga yang tak jarang membuat keributan di sekolah. Veyra lebih menyukai laki laki seperti Fadil, ketua kelasnya yang menurut Veyra lebih dewasa dan bertanggung jawab.

Veyra meneguk es jeruk miliknya. Berusaha mendinginkan otaknya yang baru saja digunakan untuk menghitung angka angka di ulangan hariannya.

"Nilai matematika gue gimana ya?"

Gean mendongak, "Tumben lo peduli sama matematika"

Veyra mendecak kesal, "Bosen gue diomelin mulu, lagian tuh guru nggak mikir apa, masa kasih soal ulangan harian 20 soal."

"Gue sih biasa aja ya, meskipun nilai gue mepet kkm, seenggaknya masih ada kaum kaum sejenis Veyra" Ucap Rena santai.

Veyra mencebikkan bibirnya kesal, "Tai lo"

Gean terkekeh pelan, tangannya terulur mengacak ramput Veyra.

"Gean ish.!" Decak Veyra risih.

Gean tertawa renyah, membuat Veyra kesal seperti ini memang sudah hobinya sejak dulu. Wajah Veyra yang menurut Gean sangat lucu saat marah membuatnya tak ingin berhenti membuat Veyra kesal. Mungkin akan banyak yang mengira Gean menyukai Veyra saat melihat perhatian khususnya yang diberikan, tapi itu salah besar. Gean menganggap Veyra seperti adiknya sendiri, ia tak akan berhenti membuat Veyra mencebik kesal. Tapi ia tak akan pernah membuat Veyra menangis, dan tak akan membiarkan siapapun membuat Veyra nya menangis.

🐰🐰🐰

"Mama pergi dulu, kamu jangan nakal. Yang nurut sama papa"  Ucap Sinta, mama Arga dengan suaranya yang sudah terdengar sangat lemah.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang