Setelah sekian lama,
ini adalah pertama kalinya
aku bahagia
tanpa berpura pura🐰🐰🐰
"Nyalain musik elah" Ucap Aldo memecah keheningan.
Perjalanan sudah berlangsung lumayan lama, tapi belum ada tanda tanda mereka memasuki kawasan perbukitan tempat vila keluarga Arga berada.
Kemarin, setelah mendapat izin dari Alfa, Veyra langsung mengabari teman temannya. Dan semua otomatis menyetujuinya. Untung saja diantara mereka tidak ada yang ribet dengan barang barang bawaan. Veyra juga sudah mengabari Gean yang tadi pagi juga berangkat ke Bogor.
Musik sudah menyala, namun Vano yang duduk disamping Ano terus saja mengganti gantinya, membuat semuanya mendecak kesal. Di kursi kedua, ada Arga dan Veyra yang tengah memainkan game di handphone milik Arga. Juga ada Aldo yang terus menggerutu karna Arga mengabaikannya. Sementara Danis dan Rena anteng duduk di kursi paling belakang.
"Gantian lah, capek" Ucap Ano sambil menepikan mobilnya.
Saat ini mereka sudah memasuki kawasan pedesaan. Didepan jalan juga sudah menanjak. Jam 12:15, artinya Ano sudah menyetir selama dua jam lebih.
"Arga aja noh" Usul Vano, pasalnya ia sangat mengantuk saat ini.
Akhirnya, dengan berat hati Arga pindah duduk di belakang kemudi. Jangan lupakan Veyra yang kini duduk disamping Arga karna paksaan Arga dan teman temannya.
Mobil mulai melaju kembali. Disambut suasana jalan yang rindang dengan pohon pohon di sekitarnya. Sudah cukup lama, namun hanya pemandangan itu yang Veyra lihat.
"Masih jauh Ga?" Tanya Veyra pelan, mengingat saat ini teman temannya sudah bebas menjelajahi alam mimpi masing masing.
"Hampir sampe" Jawab Arga singkat.
Sejujurnya Veyra sudah sangat mengantuk saat ini. Ditambah semilir angin yang membelai wajahnya melalui kaca jendela mobil yang dibiarkan terbuka.
"Kalo ngantuk tidur"
Veyra menoleh kearah Arga, "Enggak, nggak ngantuk"
"Mata lo merah"
Veyra mencebikkan bibirnya, "Gue mau nemenin lo aja"
"Sok romantis, palingan bentar lagi udah nggak sadar" Cibir Arga sambil terkekeh pelan.
"Dih siapa juga yang mau romantisin elo"
Arga hanya tersenyum mendengar kekesalan Veyra. Ia nyaman dengan Veyra yang seperti ini, Veyra yang tetap blak blakan saling mencibir meski mereka sudah menyadari perasaan masing masing.
Setelah lama perjalanan, akhirnya mobil mulai berhenti. Diikuti teriakan kagum Veyra yang tentunya berhasil membangunkan semua temannya.
"Omaygat ya ampun!! Bagus banget. Gue baru sekali ketemu tempat sesejuk ini sumpah!"
"Alay"
Veyra mendelik kearah Arga. Kemudian satu persatu temannya mulai turun dan menurunkan barang bawaan masing masing, juga bahan makanan yang ternyata lebih banyak dari baju baju mereka. Dan setelahnya, mereka putuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"