Empat Belas

4.3K 179 2
                                    

Nyaman
adalah saat kita duduk bersama
dengan berselimut keheningan.

🐰🐰🐰

Suasana kelas mendadak menjadi ramai saat bu Adin, guru sosiologi kelas XI ips2 memutuskan untuk pulang lebih awal dan menyisakan satu jam kosong. Hal ini pastinya digunakan siswa siswinya untuk tidur dan bermalas malasan ataupun ngacir ke kantin karna suasana memang sangat panas.

Namun berbeda dengan Veyra, kini ia malah terjebak dengan Arga. Laki laki itu malah memberikan tugas kepada Veyra saat dahaga membuat Veyra tak bisa berpikir jernih. Ditambah lagi bisikan bisikan yang terdengar dari seberang meja Veyra, karna memang saat ini Veyra duduk berdampingan dengan Arga membuat siswi siswi di kelasnya iri.

Siapa lagi kalau bukan Shela dan Viola, dua teman sekelas Veyra yang sering ia sebut sebagai musuh dalam selimut. Karna berbeda dengan Chelsea CS, Shela dan Viola hanya berani menghina Veyra lewat tatapan rendah mereka.

Ih liat deh ganjen banget.

Iya, mepet mepet gitu.

Liat liat si Arga risih banget kayaknya.

Baru saja Veyra ingin menyemprong ucapan ucapan itu, Arga menahannya.

"Diem"

Veyra mendecak kesal, "Ck, panas kuping gue asal lo tau. Mata gue juga panas mantengin nih soal, tangan gue pegel. Apalagi otak gue. Si Rena beli air lama banget lagi, nggak tahan gue"

"Curhat mbak?"

"Iya, curhat dong ma" Cibir Veyra kesal.

"Panas beneran nih bocah"

"Bacot"

Pletak!

Veyra memegang bibirnya yang terasa sakit karna ulah Arga.

"Cewek ngomong nggak dijaga"

"Kenapa harus ketemu orang semodel bang Alfa gini sih" Desis Veyra pelan.

Tidak membalas ucapan Veyra, Arga malah kembali memberi Veyra tugas.

"Entar pulang sekolah lo pinjem buku paket matematika di perpus, gue tunggu di parkiran. Biar gue anterin lo entar"

"Males gue Ga, besok aja ya" Tawar Veyra.

"Lo mau orang tua lo dipanggil?"

"Iye-iye bawel!"

🐰🐰🐰

Arga menyandarkan tubuhnya di motor. Sesekali melirik jalan masuk parkiran yang terlihat sepi. Sudah hampir satu jam, Veyra belum juga muncul. Padahal sepertinya sudah tidak ada murid yang masih di sekolah saat ini. Langit juga sudah gelap, sepertinya hujan akan segera mampir ke bumi.

Arga tidak tahu kenapa ia sampai rela menunggu Veyra selama ini. Padahal ia bisa saja pulang dan membiarkan Veyra pulang sendiri. Menurut Arga ini hanya rasa tanggung jawab karna ia telah berjanji pada bu Titin untuk selalu membantu Veyra, tidak lebih.

Brussh

Suara guyuran air yang turun tiba tiba membuat Arga tersadar dari lamunannya, hujan. Arga mendecak kesal. Kenapa Veyra lama sekali? Apa gadis itu tertidur di perpustakaan?.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang