Empat Puluh Enam

2.8K 158 17
                                    

Dulu aku memperjuangkan, kemarin aku diperjuangkan.
Kemarin aku mencampakan, hari ini aku dicampakan.
Ternyata benar, Tuhan selalu adil.

🐰🐰🐰

"Veyra"

Veyra menoleh, tersenyum ketika melihat sosok bu Vivi berjalan kearahnya, "Iya bu" Jawabnya sopan.

"Kamu hari ini jadi ikut daftar?"

Veyra mengangguk, "Iya bu jadi, ini mau berangkat sama temen temen juga"

Bu vivi mengangguk paham, "Yaudah kamu hati hati ya, semoga sukses dan bisa masuk universitas yang kamu dan teman teman kamu mau"

"Amiinnn" Jawab Veyra tulus. Veyra benar benar beruntung memiliki guru seperti bu Vivi yang selalu memperhatikan semua anak didiknya.

"Oh iya, Vey. Arga nggak ikut? Kok ibu lama nggak lihat Arga ya?"

"Eh, em. Itu bu" mikir Vey! Cari alesan yang masuk akal. Masa iya mau bilang Arga ilang. Nanti kalo bu Vivi lapor polisi gimana? Atau lapor orang tuanya Arga yang taunya Arga liburan. Dasar Arga curut emang.

"Veyra?"

Veyra tersentak kecil, "Eh, iya bu. Saya nggak tau" Jawabnya cepat.

Bu Vivi mengernyit heran, "Loh, bukannya kamu dekat sama Arga ya?"

"Enggak bu! Eh, maksud saya iya. Tapi Arga lagi pergi bu"

"Pergi kemana?"

"Em, itu bu"

"Iya? Kemana? Kok nggak izin?"

"Iya bu, izinnya langsung ke kepala sekolah, kan keponakannya. Udah ya bu, itu temen temen udah nungguin"

"Loh, Veyra!"

Yaampun bu Vivi maafin Veyra yang kurang ajar ninggalin bu Vivi yang teriak teriak sendiri, huhuu'(.

Veyra menghembuskan napasnya, langsung masuk kedalam mobil Danis yang sudah diisi oleh teman temannya.

"Parah lo, Vey. Bu Vivi manggil elo terus itu" Seru Ano yang duduk dibelakang sendiri. Dasar, ternyata teman temannya menonton kejadian itu. Tapi kenapa tidak ada yang berniat membantunya?

"Diem lo! Gue udah mau move on dari Arga tapi kenapa orang orang tetep bahas dia sih" Gerutu Veyra kesal, membuat Aldo dan Danis yang berada didepan menolehkan kepalanya ke belakang.

"Veyra udah cerewet lagi guys"

Plakk!

Veyra menampar Vano yang berada diseberangnya, membuat Rena menggerutu karna Veyra menjadi menindihnya.

"Udah udah, jalan yok nanti telat"

Semua mengangguk. Seruan Ano membuat mereka tersadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 08.30, itu artinya 30 menit lagi tes pendaftaran akan dimulai. Dan sedetik kemudian, mobil yang dikemudikan Danis sudah berjalan menuju universitas pilihan mereka.

Veyra tersenyum. Ia ingin melupakan Arga sejenak, dan semoga pilihannya ini tepat. Ia bersama teman temannya akan tetap bersama sama, kecuali Danis yang memilih berkuliah di luar negri. Dan mungkin Arga juga.

Hati Veyra menghangat ketika mengingat Aldo yang harus berdebat dengan kakak sulungnya yang meminta Aldo bekerja di perusahaan papanya, Ano yang dipaksa meneruskan bisnis milik papanya, Vano yang berdebat dengan mamanya untuk kuliah diluar negri. Dan itu semua berhasil mereka atasi untuk mengejar mimpi bersama sama. Mereka akan sukses bersama, dengan usaha masing masing.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang