Karna dia yang membuat luka,
tak lagi pantas
mendapat bahagia.🐰🐰🐰
Seorang laki laki tengah menyandarkan tubuhnya sambil terus mengepulkan asap rokok dari mulutnya. Sesekali ia berhenti untuk menstabilkan napasnya yang seperti ingin menghilang begitu saja. Sekotak penuh rokok itu kini telah menyisakan setengah bagiannya. Ia kalut, pikirannya berkecamuk, rasa penyesalan banyak mendominasi pada apa yang ia rasakan saat ini.
"Lo ngerokok Ga?"
Arga menoleh sesaat, kemudian kembali menghadap ke depan dengan pandangan kosong. Mengacuhkan sahabat sahabatnya yang menatapnya bingung.
"Kenapa lo?" Kini Vano mensejajarkan posisinya dengan Arga, namun lagi lagi hanya diam yang didapatkannya.
Tak lama setelah itu, tampak Danis masuk ke basecamp tersebut dengan sekantong snack yang ia beli untuk teman temannya. Tatapannya berubah dingin saat melihat Arga mengambil rokok yang tergeletak di sampingnya.
Danis melangkahkan kakinya kearah Arga, mencengkram kuat kerah kemeja Arga hingga sahabatnya itu terangkat, berdiri. Tangan kirinya sudah memegang kotak rokok yang menyisakan setengah dari isinya, "Lo jawab, ini tadi penuh?" Tanyanya dingin.
Arga hanya menunduk, tidak berani melihat kilatan amarah di mata Danis.
"Jawab bangsat!"
"Iya"
Bugh!
"Lo mau mati kan?! Lo mau mati? Hah?!"
Bugh!
Arga tersungkur ke lantai, pukulan Danis tidak pernah main main.
"Udah Nis, dia lagi banyak masalah" Cegah Aldo saat Danis mulai ingin melayangkan pukulannya lagi.
Danis menghembuskan napasnya kasar, "Gue tau lo banyak masalah Ga! Tapi nggak kayak gini caranya. Lo pikir masalah lo bakal kelar? Enggak! Lo cuma semakin nyiksa diri lo" Danis memalingkan wajahnya, tidak tega melihat Arga seperti ini.
Terdengar suara tawa sumbang dari mulut Arga, "Gue bego, gue nyesel! Gue udah bikin Veyra sakit hati! Gue bego, Nis" Ucapnya parau. Sungguh, Arga terlihat sangat lemah saat ini.
"Kalo lo udah tau semuanya, lo samperin Veyra, minta maaf. Jangan jadi pengecut kayak gini"
Seperti mendapat semangatnya kembali, Arga langsung berdiri dengan cepat. Melangkahkan kakinya keluar dan mengambil motornya di garasi. Ia harus meminta maaf pada Veyra.
Laju motornya sontak terhenti di sebuah gang komplek rumah Veyra saat sebuat motor yang tidak asing menghadangnya begitu saja. Pengendara motor itu turun dan menarik Arga turun dari motonya.
Bugh!
"Mau apa lo hah?! Mau apa lo dateng ke rumah Veyra. Belum puas lo bikin dia nangis?!"
Bugh!
"Veyra salah apa sama lo bangsat!"
Bugh!
"Dia udah bahagia! Jangan bikin dia sakit lagi anjing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"