Aku merindukan semua tentang kamu, bahkan juga caramu menyakitiku.
🐰🐰🐰
"Jadi gimana nih, Vey? Universitas yang mana?"
"Luar kota, luar negri atau mau yang deket deket aja? Nanti gue cariin referensi kampus yang bagus"
"Tapi kayaknya bang Alfa lebih seneng lo cari kampus yang sini sini aja deh, Vey. Iya nggak"
"Boleh kenalan?"
"Apa sih Ga? Nggak usah aneh deh"
"Loh, gue kira lo nggak kenal gue. Jadi gue ajak kenalan"
"Jangan liatin gue"
"Kenapa?"
"Pokoknya jangan"
"Takut baper?"
"Bisa diem nggak?"
"Enggak"
"Terserah"
"Iya, gue juga sayang sama lo"
"VEYYYYYYYYY! "
"Apa sih, Ren? Ada apa?"
Rena mendengus kasar. Empat hari sudah Veyra menjadi gadis pendiam yang susah diajak bicara. Bahkan untuk pergi ke sekolah pun Rena harus membujuk Veyra setiap pagi. Bukan karena Veyra pemalas, ini terjadi gara gara ulah Arga. Bagaimana bisa Arga tiba tiba menghilang bahkan tanpa memberitahu Rena dan teman temannya. Sebenarnya Rena sempat berpikir bahwa ini hanya skenario Arga supaya Veyra mencarinya, tapi Vano bilang semakin hari Arga semakin sulit untuk di hubungi.
"Arga bakal balik lagi kok, Vey" Rena memegang bahu Veyra. Jujur saja ia kesal karena sifat keras kepala Veyra yang membuat Arga mungkin lelah, tapi untuk melihat Veyra seperti ini ia sangat sangat tidak ingin.
"Hah? Gue nggak mikirin Arga, Ren. Gue mikir gimana kehidupan gue setelah jadi mahasiswi nanti" Bohong! Veyra bohong. Bahkan dadanya terasa sangat sesak ketika mengatakan hal itu.
"Mata lo keliatan bohong"
Veyra terkekeh, mengusap cairan bening yang menetes perlahan dari kedua matanya, "Mungkin Arga capek, Ren. Tapi gue nggak mau nangis terus kayak dulu, gue yakin semua bakal baik baik aja"
Rena tersenyum, memandang Veyra dengan wajah penuh kepedulian, "Peyukkkkk" Teriaknya sambil merentangkan tangan lebar lebar.
"Ngga mau, bauu" Ejek Veyra, namun tak urung tangannya menyambut pelukan Rena. Veyra bersyukur berteman dengan Rena. Kadang kadang, ingat itu.
"Yaudah gue pulang ya, nanti malem jangan lupa. Dijemput Gean kan?" Tanya Rena memastikan.
"Iya" Jawab Veyra seadanya. Baiklah Veyra, nanti malam. Belajar untuk menjadi Veyra yang dulu tanpa kehadiran seorang Arga.
Ya, pasti bisa.
🐰🐰🐰
"Maju terus, Do! Itu yang kiri gerakin elah kenapa sih lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"