Kamu,
adalah satu satunya luka
yang berhasil meruntuhkan
ketidak pedulianku🐰🐰🐰
Seperti hari hari sebelumnya, hari ini matahari bersinar dengan cerahnya. Membuat beberapa orang yang sedang melakukan aktivitasnya berhenti sejenak sekedar untuk mengusap peluh di dahi mereka.
Seperti Veyra, beberapa kali ia mendengus kesal. Ingin sekali pergi ke kantin untuk membeli minuman dingin, tapi karna tidak ingin menambah poin di catatan bk nya Veyra memutuskan untuk tetap mengikuti kegiatan olah raga hari ini.
Berbeda dengan Rena yang tampak senang melihat pertandingan basket antara kelasnya dan kelas XI ips3, Veyra sama sekali tidak tertarik dengan permainan itu.
"Vey"
Veyra menoleh, mengangkat sebelah alisnya mengetahui Dera, wakil ketua kelasnya lah yang memanggilnya.
"Kamu nanti tanding ya, sama Rena juga"
Rena mengangguk antusias, berbeda dengan Veyra yang menggelengkan kepalanya kuat.
"Ogah, males gue" Tolak Veyra. Sudah pasti alasannya adalah karna ia harus bertanding dengan Chelsea, musuh bebuyutannya dari kelas XI ips3.
"Ayolah Vey, yang jago basket kan cuma kamu sama Rena." Paksa Dera.
"Nggak mau!"
"Udahlah Vey ikut aja, itung itung berbakti pada kelas lo! Setiap ada acara lo juga nggak pernah bantu kan"
Veyra memutar bola matanya jengah, sudah kebal dengan ucapan pedas Rena. Akhirnya ia hanya bisa mengiyakan saja, membuat Rena tersenyum penuh kemenangan.
"Ayo yang perempuan, masuk lapangan!"
Mendengar aba aba dari pak Reno, Rena langsung menarik Veyra ke tengah lapangan dengan semangat setelah sebelumnya ber tos ria dengan Vano. Membuat anak laki laki yang berada di pinggir lapangan berteriak riuh karna Veyra dan Rena adalah siswi yang cukup terkenal karna wajah cantik mereka.
Sebuah koin mulai dilemparkan oleh pak Reno.
"Veyra, kamu dapat bola!"
Veyra tersenyum miring, berniat mengejek Chelsea yang sudah panas dingin di tempatnya.
Pritt!
Permainan dimulai. Veyra mulai mendribel bola, mengoper bola kepada teman temannya.
Shoot!
Masuk, Rena yang berhasil mencetak poin langsung di hadiahi tepukan di pundaknya oleh teman temannya.
Permainan kembali berjalan. Sorakan riuh membuat pertandingan semakin ramai. Beberapa kali tim Veyra berhasil mencetak poin. Memang permainan kali ini lebih di dominasi oleh Veyra dan Rena yang memang pernah tergabung di tim basket inti sekolah saat mereka SMP dulu, jadi tidak heran jika mereka dengan mudah mengecoh Chelsea dan teman temannya yang hanya bermain dengan asal asalan saja.
"Lempar Ren" Teriak Veyra meminta bola.
Dengan cekatan Rena melemparkan bola basket dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"