Empat Puluh Satu

4K 149 6
                                    

Tidak ada yang perlu disesali,
kau hanya perlu sedikit
memperbaiki.

🐰🐰🐰


Dua bulan.

Sejak kejadian itu tidak ada lagi percakapan antara keduanya. Beberapa kali ia mencoba mengajak bicara, hanya ada deheman atau anggukan yang ia terima.

Arga menghela napas lelah, di hatinya seperti ada sesuatu yang memaksanya untuk terus mencoba. Namun otaknya malah memintanya berhenti, seolah olah kehadiran Arga memang tidak di perlukan lagi.

Arga tidak bisa menyalahkan siapapun disini. Ia sadar, ini adalah masalah salah paham yang menjadi besar karena keegoisannya. Atau mungkin ini karma? Balasan karena Arga pernah begitu menyakiti seseorang yang bahkan selalu membantunya berdiri dari keterpurukan.

Flashback on.

"Nyesel nggak bakal ngerubah apa apa"

Arga masih diam tak menjawab, membuat Vano menghela napas jengah, "Gue selalu perhatiin lo meskipun gue nggak nunjukin itu semua"

"Gue nggak butuh perhatian lo"

"Lo jangan gini terus Ga, usaha!"

"Apa yang harus gue usahain hah?! Veyra nggak bakal maafin gue!" Teriak Arga frustasi, membuat Aldo dan Ano berjengit kaget.

"Veyra maafin lo, dia cuma kecewa"

Arga memandang Danis sinis, "Tau apa lo?" Tanyanya menantang.

"Gue tau"

"Lo mau tunjukin kalo lo sekarang deket sama Veyra?! Cih, gue nggak peduli!"

Danis menarik salah satu sudut bibirnya, "Lo emang nggak pernah sadar sama perasaan lo" Ujarnya sarkastik.

"Maksud lo apa?!"

"Kita semua tau lo cemburu Ga"

Arga menatap tajam kearah Ano yang tetap bersikap santai, seolah yang ia ucapkan tidak memberi dampak apapun, "Nggak usah sok tau" Elaknya.

"Lo bisa bikin semuanya balik kayak dulu lagi Ga" Danis menghela napasnya, "Veyra bakal liat perasaan lo kalo lo nunjukin itu semua"

"Maksud lo?" Tanya Arga pelan, ia sudah tidak mau berharap terlalu banyak.

"Lakuin apa yang Veyra suka, kalau lo nggak suka itu, lo harus lakuin buat Veyra. Tunjukin kalo lo bener bener nyesel, jangan patah cuma karna satu kata tolakan dari Veyra, Ga. Inget, berapa kali lo bentak dia? Apa dia nyerah? Bahkan gue berharap Veyra lupain lo karna rasa sakit yang lo kasih ke dia. Tapi nyatanya Veyra tetep bertahan Ga! Asal lo tau, semuak muaknya gue sama lo, gue nggak bakal biarin lo terpuruk terus kayak gini"

Flashback off.

Arga menarik rambutnya kuat kuat. Tubuhnya meluruh di lantai, setetes air mata mengalir dari pelupuk matanya. Arga menangis dalam diam. Veyra, perempuan kedua yang bisa membuat Arga selemah ini setelah mamanya.

Dan ini membuat Arga sadar. Arga mencintai Veyra, Arga akan berjuang untuk Veyra.

Langkah kakinya berjalan pelan menuruni tangga. Arga menghela napas panjang, jika ini untuk Veyra, Arga akan melakukannya.

"Arga mau ngomong"

Reyhan dan Rissa tampak kaget melihat Arga sudah duduk di hadapan mereka.

"Ada apa Arga? Kamu mau bicara sama papa?" Tanya Reyhan lembut, jangan tanyakan sebahagia apa dirinya saat Arga mengajaknya bicara.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang