Delapan

4.7K 209 10
                                    

Kamu
adalah satu satunya warna
Yang berani merusak
hitam putihku

🐰🐰🐰

Sudah dua hari sejak Veyra dihukum bersama Arga saat itu, Veyra benar benar tidak bisa tidur nyenyak. Perkataan Arga waktu itu benar benar membuatnya pusing.

Flashback on.

"-Lo harus nurutin semua perintah gue"

"Lo mau jadiin gue pembantu?" Sentak Veyra tidak terima.

"Gue nggak bilang gitu" Jawab Arga enteng.

"Tapi maksud lo gitu!"

"Pinter deh kalo lo ngerti"

"Arga!!"

"Dua hari"

"Hah?"

"Waktu buat lo mikir"

Flashback off

Veyra menghela napas kesal, sebentar lagi lagi bel pulang akan berbunyi. Itu tandanya Veyra harus segera mengambil keputusan. Bahkan pelajaran yang sejak tadi berlangsung pun tak Veyra hiraukan.

Sebenarnya Veyra cukup diuntungkan disini. Ia bisa mendapat guru privat tanpa biaya, dan tak akan menambah beban Alfa tentunya. Tapi mengingat Arga yang menjadi sangat mengesalkan akhir akhir ini membuatnya harus berpikir berulang kali untuk menerimanya menjadi guru privatnya.

"Udah lah Vey trima aja" Usul Rena yang memang sudah mengerti apa yang sejak kemarin Veyra pusingkan itu.

Veyra hanya menoleh sebentar, kemudian ia putuskan menarik buku milik Rena dan menyalin jawaban ke bukunya.

Kriing.!!

Seperti biasa, bel pulang sekolah selalu berhasil mengembalikan kecerahan diwajah siswa siswi disana.

Dengan cekatan mereka merapikan buku bukunya dan satu persatu keluar dari kelas.

"Gue duluan ya Vey, ayah gue udah jemput soalnya"

Veyra mengangguk singkat membalas pamitan Rena, memandang punggung sahabatnya hingga menghilang dibalik pintu.

"Nggak balik Ga?" Tanya Vano yang sudah bersiap pulang dengan ransel di punggung kanannya.

"Duluan" Jawab Arga singkat, membuat Vano mengernyit heran. Pasalnya dikelas ini hanya tinggal ada mereka berdua dan juga, Veyra?.

Setelah memberikan tatapan menggoda kepada Arga, akhirnya Vano memutuskan untuk keluar meninggalkan kelas.

Veyra masih terdiam di tempatnya, memilin milin jarinya berusaha menghilangkan kegugupan yang ada.

"Gimana?"

Veyra tersentak, hampir saja ia terjungkal karna kaget.

"Gue nggak punya waktu banyak"

Veyra mencebikkan bibirnya. Merutuki laki laki yang duduk dibelakangnya.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang