Tiga Puluh Tujuh

3.7K 148 0
                                    

Terima kasih,
telah memperkenalkanku kembali
dengan bahagia.

🐰🐰🐰

"Veyra berangkat mah, Assalamualaikum"

Veyra melangkahkan kakinya keluar rumah dengan senyum yang terus merekah dibibirnya. Rasanya Veyra seperti dibawa kembali ke masa lalu, saat ia selalu mengucapkan salam sebelum berangkat ke sekolah. Hal sesederhana ini terasa begitu membahagiakan untuk Veyra.

Gerakan tangannya yang mendorong pagar sontak terhenti saat Veyra melihat sesosok makhluk yang tengah duduk diatas motornya dengan cengiran khasnya. Veyra tersenyum lebar.

"Hai Ne!"

Nevan tersenyum, "Hai" Balasnya.

"Pagi pagi udah disini aja, nyari siapa?"

"Abang abang lo"

Veyra mengernyit heran, "Mau ngapain?"

Nevan mendengus gemas, "Ya nyariin lo lah Vey, mau ajak lo berangkat bareng. Kan sekolah kita searah" Ujarnya sambil menarik kuat ujung hidung Veyra.

Veyra menepis tangan Nevan kesal sambil menggerutu, namun sedetik kemudian ia berseru riang, "Ayo kita berangkat!"

Nevan terkekeh saat Veyra menekan pundaknya kuat untuk dijadikan tumpuan saat naik keatas motornya, "Semangat amat neng" Ucapnya gemas.

"Iya dong, kan ojeknya gratis" Balas Veyra sambil tergelak.

Nevan hanya tersenyum menanggapi, cukup dengan melihat Veyra tersenyum seperti ini sudah cukup membuatnya sangat bahagia. Sesekali Nevan melirik Veyra diam diam dari kaca spionnya.

"Nanti balik sama gue"

"Hah?!"

"Baalik samaa gueee!"

Veyra tergelak, padahal ia sudah mendengar apa yang di ucapkan Nevan. Veyra memang ingin menggoda Nevan saja.

"Kalo di traktir makan gue mau"

"Gampang!"

🐰

"Alea pindah"

Veyra membulatkan matanya mendengar jawaban Danis, "Kenapa?" Tanyanya heran.

Danis mengedikkan bahunya, "Putus palingan" Jawabnya acuh.

Veyra hanya mengangguk angguk kecil sebagai balasan. Lagipula ini tidak ada hubungannya dengan dirinya kan?. Tapi entah mengapa, seperti ada rasa senang menjalar di hatinya saat mendengar semua itu. Bukankah ini salah?. Ingat Veyra! Arga sudah membuatmu sakit berkali kali.

"Kalo lo mau pindah bangku sama Arga ngg-"

"Nggak" Potong Danis cepat, "Gue kan mau jagain adek gue" Lanjutnya.

Veyra tersenyum lebar. Oh, sejak kapan Danis menjadi semanis ini?.

Lamunan Veyra di bubarkan dengan bel pulang yang berbunyi kencang. Membuat semua yang ada disana bersorak kegirangan.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang