Kamu, seperti batu karang.
Tapi sekeras apapun batu karang,
Asinnya air laut tak pernah gagal membuatnya hancur.🐰🐰🐰
Veyra menghembuskan napasnya kesal. Lagi lagi ia terlambat ke sekolah. Gerbang memang belum ditutup, tapi sesi hukuman sudah dimulai. Dan kali ini Veyra yakin akan mendapat hukuman dua kali lipat mengingat ia juga tidak mengenakan atribut lengkap.
Matanya memicing, menatap laki laki yang sedang berjalan santai di koridor. Buru buru Veyra berlari menghampirinya sebelum bu Titin kembali ke lapangan untuk menentukan hukumannya.
"Arga stoop.!"
Yang dipanggil berhenti, menoleh kearah suara dan mengangkat sebelah alisnya saat mengetahui Veyra lah yang memanggilnya.
"Arga gue pinjem dasi lo boleh? Please Ga kali ini aja. Gue nggak bawa dasi soalnya dan kalo bu Titin tau pasti gue dihukum dua kali lipat."
"Gak"
Veyra mendecak kesal, "Ayolah Ga, please. Kali ini aja kok suer"
"Gak!"
"Lo tuh kenapa sih nggak sudi banget bantuin gue. Gue tuh udah nurunin harga diri gue sebagai cewek mau minjem dasi ke cowok kek elo"
"Bodo amat"
Cukup.!
Veyra benar benar kesal dengan Arga, dengan kasar ia menarik paksa dasi dari leher Arga. Membuat Arga tercekik karenanya."Woy bego,! Leher gue sakit nyet"
"Bodo amat"
"Gila lo ya, gue nggak bisa napas ini!"
Veyra terus menarik dasi tersebut dengan paksa. Hingga akhirnya bisa terlepas membuat Veyra tersenyum menang.
"Dasar cewek gila.!"
"Gue tuh lagi ngajarin lo biar nggak jadi anak yang pelit Ga" Ucap Veyra santai.
"Veyra.!"
Veyra tersentak, menoleh ke arah bu Titin yang tengah berjalan ke arahnya sambil menahan emosi.
"Mati gue.!" Veyra menepuk keningnya sendiri.
"Ngapain kamu disini? Ibu suruh kamu tetap di lapangan!"
"Palingan mau kabur bu" Sahut Arga asal.
"Enak aja! Gue tuh tanggung jawab ya orangnya" Sergah Veyra.
Bu Titin memandang Arga, merasa ada yang kurang. Perlu diketahui bahwa bu Titin adalah orang yang sangat teliti terhadap apapun.
"Arga! Mana dasi kamu?"
Arga tersentak, ia bahkan lupa kalau dasinya tengah ada ditangan Veyra.
"Itu bu dasi saya di begal" Jawabnya sambil menunjuk Veyra.
"Enak aja, nggak kok bu ini dasi saya sendiri" Dusta Veyra.
"Itu dasi gue ya!"
"Lo kok fitnah sih Ga" Ucap Veyra berniat mendramatisir keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"