Bahkan mencintai sendiri
terasa seindah ini.🐰🐰🐰
"Kamu berangkat bareng temen kamu?"
Veyra mengangkat kepalanya, menghentikan sejenak kegiatan mengikat tali sepatunya, "Enggak kok"
Alfa mengernyit heran, "Itu ada cowok, katanya nungguin kamu mau berangkat bareng"
"Hah,? Siapa?"
"Namanya Nevan"
"Apa?" Itu bukan suara Veyra, sungguh. Itu adalah suara Rafa yang tiba tiba menghentikan kegiatan makannya. Kemudian tiba tiba melangkah keluar dengan tergesa.
"Ngapain lo cari adek gue?!"
Veyra memekik kaget saat tiba tiba Rafa menarik kerah seragam Nevan hingga Nevan kehilangan keseimbangan.
"Bang Rafa! Bang Rafa stop!" Teriak Veyra sambil menarik ujung lengan seragam Rafa.
"Lo belain dia? Lo nggak tau siapa dia?"
"Gue nggak bakal sakitin Veyra bang" Ucap Nevan lirih.
Rafa mengangkat satu sudut bibirnya, "Terus gue harus percaya?"
"Bang-"
"Vey!"
"Nggak semua yang kelihatan baik itu selalu baik bang. Lo nggak suka gue temenan sama Nevan? Lo mau gue sama siapa hah? Arga?"
"Vey" Rafa merengkuh Veyra ke pelukannya. Ia menyesal membuat Veyra menangis.
"Vey capek bang, Vey capek ditipu sama penampilan orang orang baik diluar sana"
Rafa menghela napasnya pelan. Veyra benar, penampilan tidak bisa menjadi dasar akan sifat seseorang.
"Lo janji nggak bakal sakitin adek gue?"
Nevan mengangkat kepalanya, mengangguk keras, "Gue janji bang"
"Kali ini gue percaya sama lo, tapi gue nggak bakal biarin lo hidup tenang kalo lo berani sakitin adek gue"
"Nggak akan!"
Rafa tersenyum tipis, ia suka dengan keyakinan Nevan. Kemudian ia memilih untuk masuk ke rumah setelah sebelumnya menepuk pundak Nevan dua kali.
"Maafin abang gue ya Ne" Ucap Veyra sambil mengusap air matanya kasar, membuat Nevan yang melihatnya terkekeh geli.
"Nggak papa, cepet naik"
Veyra mengangguk cepat, kemudian naik keatas motor Nevan dengan berpegangan pada pundak Nevan.
🐰🐰🐰
Veyra melangkahkan kakinya lemas. Berjalan menuju kelasnya dengan wajah merah padam, malu sekali. Ini semua karna Rafa sialan. Jika abangnya yang satu itu tidak mencari gara gara dengan Nevan, Veyra pasti tidak akan terlambat dan dihukum sampai istirahat pertama seperti ini.
Ah, Veyra jadi teringat saat dulu ia dihukum bersama Arga. Shit! Veyra tidak boleh mengingatnya lagi. Veyra bahkan sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak lagi memikirkan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"