Lima Belas

4.3K 182 2
                                    

Masalah peduli atau tidak kepadamu,
Hati, otak dan tindakan ini
memang tak pernah sejalan

🐰🐰🐰

Makan malam kali ini terasa hening bagi Arga. Padahal papanya juga sudah pulang dari luar kota, tapi suasana hati Arga yang buruk membuat semua tetap terasa dingin.

Tangannya semakin mencengkram erat garpu di genggamannya saat melihat Reyhan bersikap begitu manis pada Rissa.

"Arga, kamu mau telur nak?" Tanya Rissa pelan.

Arga menggeleng, tidak berniat untuk menjawab.

"Mau sayur? Biar mama ambilin"

Lagi lagi Arga menggeleng. Mungkin jika Rissa tidak menahannya, saat ini Reyhan sudah membentak Arga karna bersikap tidak sopan seperti itu.

"Yaudah biar mama ambilin minum" Ucap Rissa sambil meraih gelas disamping Arga.

Brak

Arga menggebrak meja keras, membuat semua yang ada disana berjingkat kaget.

"Nggak usah sok peduli anda! Saya tidak butuh!"

"Arga!"

Rissa menggeleng sambil menahan tangan Reyhan, mengisyaratkan untuk tidak membentak Arga. Sementara Arga yang berjalan menaiki anak tangga sama sekali tidak mengindahkan bentakan Reyhan.

"Biar aku kasih pengertian dia" Ucap Reyhan sambil menyingkirkan tangan Rissa lembut.

Dengan langkah cepat Reyhan berjalan menuju kamar putranya.

Brak!

Pintu dibanting dengan keras. Arga tidak kaget, ia tahu ini akan terjadi. Seperti dulu.

"Kamu ini kenapa Arga? Kenapa kamu kembali seperti dulu lagi?"

"Karna papa, ini semua karna papa!"

"Apa maksud kamu?!" Tanya Reyhan dengan nada yang mulai meninggi.

"Papa lupain mama karna wanita itu!" Bentak Arga. Emosinya benar benar sudah naik saat ini.

Plak!

"Jaga mulut kamu Arga! Dia mama kamu!"

"Nggak! Dia istri anda, bukan mama saya" Tegas Arga dengan menekan setiap kata yang dia ucapkan. Sementara sudut bibirnya yang berdarah tak terasa apa apa, rasa sesak di dadanya lebih terasa. Papanya menamparnya.

Skakmat!

Reyhan luruh, pundaknya merosot. Saya? Anda? Itu adalah pertanda bahwa hubungannya dengan Arga akan renggang kembali. Seperti dulu. Ia telah menciptakan jarak dengan Arga.

"Arga" Ucap Reyhan memelan.

"Saya mau anda keluar"

Reyhan menghela napasnya. Berjalan menuju pintu keluar. Namun belum sempat ia keluar, Vano masuk dengan wajah merah padam menahan amarah.

ARGA✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang