Aku terluka.
Tapi jika itu membuatmu bahagia,
aku bisa apa🐰🐰🐰
Jam pelajaran terakhir dikelas Veyra kali ini kosong. Namun tidak seperti jam kosong lainnya, kali ini kelas Veyra terasa hening. Mungkin karna teman teman Veyra lelah, maka dari itu banyak yang lebih memilih tidur ataupun bermain ponsel.
Ini sudah empat hari berjalan setelah hari ulang tahun Veyra, dan hubungannya dengan Arga kini semakin dekat. Mungkin satu sekolah sudah mengetahui kedekatan keduanya dan mengira mereka pacaran. Seperti saat ini, Veyra dan Rena sengaja memutar kursi mereka ke belakang supaya bisa dengan mudah berbincang dengan Arga dan Vano.
Tadinya mereka berempat memang berbicara bersama, tapi sekarang mereka sudah sibuk dengan kegiatannya. Vano dan Rena sibuk bermain teka teki silang di ponsel Rena, sedangkan Veyra memainkan ponselnya dan Arga, apa lagi yang akan dia lakukan selain membaca rumus rumus di buku tebalnya sambil menyumpal telinganya dengan earphone kesayangannya.
"Oh iya Vey gue lupa"
Veyra mengalihkan pandangannya kepada Arga.
"Gue nanti nggak bisa nganter lo pulang, sori ya gue ada acara sama anak anak futsal. Lama juga kayaknya"
Veyra mengangguk pelan, "Iya santai aja"
"Lo balik bareng siapa terusan?" Kali ini bukan Arga yang bertanya, tapi Vano.
"Gue palingan naik taksi, mau mampir beli barang soalnya" Jawab Veyra, sementara Vano hanya ber-oh ria.
Sebenarnya hati Veyra sedikit sakit mengingat Arga lebih memilih berkumpul dengan teman temannya tanpa mengantarkan Veyra terlebih dahulu. Tapi gadis itu mengerti, toh dia juga bukan siapa siapa Arga.
Arga memang lebih memilih mengikuti futsal daripada bergabung dengan teman temannya yang semua berada di tim basket. Bahkan ia terus menolak saat pembina basket meminta padanya untuk bergabung.
Kriing!
Sorakan riuh terdengar memenuhi area sekolah. Dengan langkah sigap Veyra berjalan menuju jalan untuk menyetop taksi.
Namun matanya memicing saat melihat seseorang yang sepertinya Veyra kenal.
"Nene?"
🐰🐰🐰
Namanya Nevan Arniando. Seorang siswa pentolan SMA Garuda. Anggota penting dari geng Faster, musuh besar J Angeles.
Dengan seragam acak acakan, kini laki laki itu tengah duduk disebuah kursi usang disamping jalan, dekat Victory high School. Mungkin mereka yang mengenal Nevan mengira laki laki itu sakit jiwa sampai mendekat di kandang singa seperti ini. Tapi Nevan begini juga karna teman temannya sendiri yang selalu mementingkan keegoisan mereka dan tanpa pandang bulu, siapapun akan mereka hajar tanpa ampun jika melawan ketuanya.
"Nene?"
Nevan mendongak, alisnya terangkat memandangi gadis cantik dihadapannya. Mencoba mengingat ingat.
"Lo Nene kan? Lo lupa sama gue? Oke kenalin gue Veyra Agathalia. Lo bisa panggil gue Veyra, Agatha atau Thalia"
"Gue nggak lupa"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA✔[Completed]
Teen Fiction"Kamu percaya kalau nanti akan ada seseorang yang mau hancur demi kamu?" "Enggak, cuma lilin sama kayu bakar yang rela kebakar demi nerangin orang di sekitarnya. Es batu kayak Arga mana bisa meleleh"