Jika mendung pertanda akan hujan, bolehkan Jennie menyimpulkan rindu tanda sayang?
Baiklah, kita katakan seperti itu. Pasalnya sudah seminggu lebih hari-harinya dilewati tanpa Taehyung, si pria paling menyebalkan dalam hidupnya. Yah walaupun pria itu menyebalkan, tapi tetap saja ia tidak bisa hidup tanpanya. Apalagi belakangan ini, pria dengan marga Kim itu tak pernah menghubunginya. Terakhir kali Taehyung menghubunginya yaitu ketika ia hampir sampai di Busan, kemudian setelahnya nomornya tidak aktif.
Padahal Jennie sudah menghujani banyak notifikasi pesan dan telepon padanya, namun tetap saja nihil adanya balasan. Entah apa yang membuatnya seperti itu, ia juga tidak tahu dan ingin tahu. Bahkan ia sudah sangat cemas ketika kemarin Jennie mengunjungi rumah orang tua Taehyung. Ia kira, Taehyung sudah kembali, dan mengunjungi rumah orang tuanya terlebih dahulu. Tapi kenyataannya?
Ibu mertuanya mengatakan bahwa terakhir kali Taehyung mengunjungi mereka yaitu satu bulan yang lalu. Jennie ternganga,ia bahkan tak percaya kalau Taehyung sudah lama tak mengunjungi orang tuanya, padahal untuk sampai di sana hanya memakan waktu setengah jam saja.
Jennie tak habis pikir, sebenarnya ada apa dengan pria menyebalkan itu? Apa terjadi sesuatu yang buruk saat ke Busan? Ah tidak, Jennie harus tetap berpikir positif. Ia tidak ingin menyiksa dirinya sendiri dan malaikat kecil yang tengah di kandungnya. Cukup kemarin saja ia begitu, sekarang dan seterusnya ia tidak akan menyiksa diri dan buah hatinya.
Iya, sejak ia tahu kalau dirinya hamil Jennie mengurung diri, ia bahkan sengaja melakukan diet ekstrimnya di saat kondisinya hamil muda. Keterlaluan memang, saat itu yang ada di pikirannya hanya ada satu, yaitu ketakutan. Jennie takut, ia akan mengampu sebuah tanggung jawab yang lebih besar lagi, yaitu menjadi seorang ibu. Ia takut, jika dirinya tak bisa menjadi ibu yang hebat seperti Eommanya dulu. Selain itu, alasan yang paling mendasar adalah ia takut jika nantinya Taehyung tidak menyukai kehadiran buah hatinya. Apalagi kehadirannya terjadi karena kesalahan yang disebabkan oleh ketidak sadaran. Ia takut jika Taehyung nanti tidak akan percaya, bahwa yang ia kandung adalah anak kandungnya.
Bahkan di otaknya sempat terlintas untuk menggugurkannya --dengan cara diet ekstrim itu. Namun semua itu hanya mengakibatkan sakitnya kembali kambuh.
Sial.
Saat itu, sisi lama Jennie kembali, menghilangkan Jennie yang Taehyung kenal selama ini. Sisi yang sudah tertimbun dengan memori baru, kemarin menguasai dirinya. Menjadikan Jennie Kim seorang wanita yang dingin, bahkan tak peduli dengan sekitarnya.
Namun secercah pencahayaan berhasil melumerkan hatinya kembali, membawa Jennie yang hangat . Jika saja kantornya tidak melaksanakan bakti sosial di panti asuhan, mungkin Jennie benar-benar akan kehilangan sisi hangatnya.
Saat itu perusahaan tempatnya bekerja sedang berulang tahun, sudah menjadi ruitinitas para pegawai dan karyawanya untuk merayakan acara tahunan itu. Tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, jika tahun lalu dirayakan dengan pesta meriah yang dihadiri oleh para investor dan orang penting lainnya. Tahun ini mereka merayakannya dengan anak-anak dari panti asuhan. Makan bersama, menyanyi, dan saling bertukar cerita yang menghibur. Senyuman anak-anak kecil itu agaknya mampu menghibur bagi karyawan yang akhir-akhir ini sangat sibuk, namun tidak bagi Jennie.
Wanita itu justru hanya duduk tak bergeming memandang anak-anak yang tampak bahagia akan kehadiran keluarga besar dari tempatnya bekerja. Senyuman mereka yang tampak mengembang, tawa mereka yang nyaring terdengar dengan mata yang tampak berbinar cerah, ah polos sekali. Jennie jadi teringat akan masa kecilnya dulu. Tanpa ia sadari bibirnya menyunggingkan senyum tipis.
"Noona, awas ada bola!" pekikan nyaring terdengar membuat Jennie terbuyarkan akan lamunnya. Untung saja ia dengan sigap menghindar ketika mengetahui arah datangnya bola yang hampir saja mengenai perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] He Is Mine
Fanfiction(END)"Pembunuh yang sebenarnya adalah dia yang bersikap ramah denganmu." Tinggal di dunia yang kejam ini bukanlah mudah. Kau harus bertahan atau kau akan hancur termakan lobang kegelapan. Jangan tertipu pada apa yang kau lihat, karena kau tak tahu d...