Sosok pria itu tersenyum kecil dan kembali mendatarkan wajahnya.
"Apa kau yang akan dijodohkan denganku?" Tanyanya menyelidik bahkan terkesan mengintrogasi.Jennie menaikkan kepalanya, menatap wajah tampan pria dihadapannya. Bahkan terlihat seperti sedang memperhatikannya tanpa bergeming ingin menjawab pertanyaan Taehyung.
"Hei!" Taehyung berusaha membuyarkan tatapan Jennie. Dengan cepat Jennie menetralkan deru nafasnya dan memberinya ekspresi datar.
"Ya kau pikir itu kan?" sahut Jennie dengan acuh, sedangkan pandangan matanya enggan menatap pria dihadapannya.
Kenapa dia menatapku seperti itu?
Jennie mengatur ekspresinya yang sebenarnya ia merasa salah tingkah jika di tatap oleh pria di hadapannya seperti ini.
Taehyung membuang mukanya acuh, karena dari tadi ia merasa tak dipedulikan dengan wanita dihadapannya ini.
Untunglah sang pelayan degan segera mengantarkan makan ke meja mereka, sehingga rasa canggung sedikit hilang diantara mereka.
"Apa kau yang memesan makanan ini?" Tanya Taehyung yang menatap tak suka dengan makan di hadapannya.
Jennie menoleh dan menghela nafasnya pelan. "Dengarkan aku, semua ini bukanlah rencanaku dan perlu kau ketahui semua ini dipersiapkan oleh eommaku, jadi jangan salahkan aku jika kau tidak menyukai hidangannya."
Taehyung memanyunkan bibirnya dan memasukan sesendok makanan ke dalam mulutnya itu. Jennie melihat sekilas tingkah Taehyung yang terlihat kesal.
Ekspetasi yang tadinya ia bayangkan sekarang gugur, ia pikir jika ia tersedak sang pria akan segera membantu memberinya minum. Buktinya sekarang, justru Taehyung hanya menatap datar wanita itu hanya saja jari kelingkingnya menunjuk ke arah gelas yang berisikan air.
"Kenapa? Kau pikir aku akan membantumu minum? Tuhan memberikanmu tangan, jadi gunakanlah itu," ujarnya dengan nada datar tentunya.
Jennie mendecih kesal, dengan kesal ia mengambil gelas itu dan meneguk airnya asal. Bahkan tanpa sengaja air yang ia minum tumpah menimpa bajunya.
"Akhhh ada-ada saja kau ini," lirih Taehyung. Jennie menatap tak suka , karena dari tadi Taehyung tidak ada niatan membantunya.
Mereka telah menghabiskan makannya, ralat bukan mereka hanya Jennie saja yang yang menghabiskan makanannya. Sedangkan Taehyung, menyisakan makanannya. Karena sebenarnya ia kurang suka dengan rasanya.
Hanya diam menyelimuti mereka, salah satu dari mereka tak ada yang ingin membuka suaranya. Apa sekarang ini mereka patut di katakan kencan?
Jennie menghela nafasnya dan menatap asal ke arah lain. Bagaimanapun sekarang ia sungguh tak tau ada apa di tubuhnya. Jantungnya sedari tadi berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia selalu saja menghindari kontak mata dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] He Is Mine
Fanfiction(END)"Pembunuh yang sebenarnya adalah dia yang bersikap ramah denganmu." Tinggal di dunia yang kejam ini bukanlah mudah. Kau harus bertahan atau kau akan hancur termakan lobang kegelapan. Jangan tertipu pada apa yang kau lihat, karena kau tak tahu d...