Jennie kembali membuka matanya, dan mengintip. Tidak ia duga, sosok siluet tadi telah berada tepat di balik sofa.
Ia menahan nafasnya, sungguh ia tak kuasa bernafas untuk sekarang ini.Ia tidak ingin mati se-
Dorr!!!
🌸🌸
Jennie memejamkan matanya, mungkinkah suara tadi akan menjadi suara terakhir yang ia dengar?
Dan pemandangan pelatuk pistol yang di arahkan ke hadapannya itu menjadi pemandangan terakhirnya?"Ummmppttt....."
Jennie segera membuka kelopak matanya, pandangannya teralihkan pada Taehyung yang tengah menahan tawanya.
"Ahh...hyung! Rencananya jadi gagal kan."
Apa?
Wanita dengan marga Kim itu masih ternganga, kelopak mata yang tadinya terpejam karena takut kini mengerjap berulangkali karena tak percaya.
Ia paham betul, suara keluhan tadi berasal dari salah satu dari mereka, tapi siapa?
Seketika ruangan yang tadinya gelap gulita sekarang menjadi terang benderang. Saat itu, ruangan yang tadinya mencekam sekarang berubah menjadi hiruk pikuk oleh tepuk tangan dari 'mereka' yang ia duga sebagai penjahat. Ia masih belum bisa lihat dengan jelas 'mereka' karena mereka mengenakan jubah hitam dengan tudung jubah yang menutupi kepalanya. Saat itu juga, potongan kertas warna-warni tiba-tiba melayang entah dari mana.
Jennie terdiam heran menatap kertas confetti yang masih berterbangan di udara. Ia bahkan masih tak percaya apa yang baru saja ia alami. Mungkin separuh nyawanya masih melayang entah kemana setelah sebelumnya ia melihat sebuah pistol mengarah tepat di wajahnya.
"Saengil chukae hamnida!!"
Apa? Apa ia tak salah dengar? 'mereka' yang ia kira penjahat sekarang menyanyikan lagu itu secara bersamaan? Sungguh?
Suara ramai dari mereka membuat Jennie membelalakkan matanya. Tampak di depannya sekarang, 'mereka' yang ia duga sebagai penjahat kini membuka penutup kepala masing-masing.
"Eomma?"
Tampak eomma Jennie mendekatinya dengan membawa kue tart di tangannya, jangan lupakan kalau yang dimaksud 'mereka' itu adalah Kookie, dan kedua orang tua Taehyung yang juga ikut berpartisipasi dalam rencana kejutan ini, mereka cekikikan mengikuti eomma Jennie yang sekarang tengah menyodorkan kue tart pada putri semata wayangnya.
"Eomma? Apa ini?" Tanyanya masih tak percaya apakah semua ini hanyalah mimpi belaka.
Sedangkan yang ditanya serta yang lainnya hanya terkekeh, tak terkecuali Taehyung yang sekarang ikut merayakan pesta dadakan itu.
"Apa kamu lupa? Hari ini hari ulang tahunmu?"
Jennie terdiam, tampak mengingat tanggal berapa sekarang ini.
"Aishhh cepat potong kuenya lahh, aku lapar tau. Hampir setengah jam lamanya aku berakting seolah-olah orang yang sekarat," celetuk Taehyung yang berhasil membuat pandangan mereka semua ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] He Is Mine
Fanfiction(END)"Pembunuh yang sebenarnya adalah dia yang bersikap ramah denganmu." Tinggal di dunia yang kejam ini bukanlah mudah. Kau harus bertahan atau kau akan hancur termakan lobang kegelapan. Jangan tertipu pada apa yang kau lihat, karena kau tak tahu d...