27 • Heart Break

11K 693 174
                                    

P.s.
Untuk feel yang lebih kerasa, kusarankan untuk play lagu yang ada di mulmed. Jorja has an amazing voice and I admire her so much. Resapi setiap bait dan liriknya ya. Terima kasih.
Happy reading❤️



I'm not crying 'cause you left me on my own
I'm not crying 'cause you left me with no warning
I'm just crying 'cause I can't escape what could've been

EXILE

AROMA kopi yang beradu dengan mie rebus merupakan perpaduan yang sungguh menggiurkan. Diiringi celetukan serta tawa dari berbagai sumber, Warung Atas selalu ramai seperti biasa. Seakan murid laki-laki SMA Aksara memang gemar menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman.

Ada yang sekadar berbincang-bincang, bermain kartu hingga menggoda Bi Tukiyem yang tengah menyuguhi makanan.

"Saya lihat-lihat, Bi Tukiyem makin cantik aja deh," celetuk Raden sambil terkekeh pelan.

Sudut bibir Langit berkedut menahan tawa, sedangkan Rangga dan Gian terdiam menunggu ucapan Raden selanjutnya.

"Raden jadi makin cinta!" seru Raden yang sukses mengundang tak hanya tawa keempat sahabatnya, namun juga semua cowo yang tengah berkumpul di Wartas.

Langit menoyor kepala Raden. "Depresi ditolak Tania, larinya ke Bi Tukiyem."

"Udah tau bejat-bejatnya Raden, mana mau Bi Tukiyem mah."

"Auto ditolak lo, Den!"

Berbagai celetukan terdengar bersahutan, menanggapi ucapan Raden yang mampu mencuri perhatian semua orang.

Jika ada yang bertanya-tanya ke mana perginya Ale, tentu saja jawabannya sudah jelas. Cowo itu tak akan mau diajak berkumpul-kumpul seperti ini. Lebih baik waktunya dihabiskan untuk mengerjakan sesuatu yang lebih berguna. Begitu menurut Ale.

"Santai, Bro. Gue masih setia sama Tania. Awas aja lo semua kalo berani nikung," sahut Raden menyebut nama sang primadona sekolah.

Mendengar nama Tania, Rangga otomatis menyahut, "Urusin dulu tuh cewe lo, baru selingkuh ke Tania."

"Cewe gue yang mana nih?" tanya Raden lengkap dengan muka songong.

Gian yang berada di sebelah Raden pun tak tahan untuk tidak menoyor kepala cowo itu.

"Songong bener ini anak. Emang tukang selingkuh tuh lo doang, Den."

Raden menyengir lebar seperti tak merasa bersalah. "Kan gue bilang. SMA tuh dinikmatin dulu. Gak usah serius-serius banget lah."

"Buset dah."

"Emang bener-bener lo, Den."

"Playboy kelas kakap!"

Raden langsung diserbu dengan jitakan hingga toyoran dari teman-temannya. Menanggapi itu, ia hanya terkekeh pelan seakan yang baru saja ia katakan merupakan sesuatu yang lumrah.

Di antara ramainya celetukan yang ditujukan pada Raden, Rangga tiba-tiba angkat suara.

"Ngomongin tentang selingkuh."

Langit yang berada di samping Rangga spontan menoleh. Mendapati tatapan penasaran dari Langit, Rangga pun melanjutkan ucapannya. Tak peduli dengan suasana yang masih gaduh akibat ulah Raden.

"Samudra."

Langit menaikkan satu alis.

"Samudra selingkuh," lanjut Rangga.

EXILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang