09 : 충분히 (Enough)

3.7K 452 49
                                    

Senyum Jisoo mengembang, menatap ke depan tepatnya pada Seokjin yang berada di hadapannya. Ia tak menyangka bahwa kekasihnya akan melakukan hal ini. Seokjin selalu berhasil membuatnya terkesan dan terkejut dalam waktu yang bersamaan.

Meski ini bukan makan malam romantis seperti pasangan lainnya, Jisoo tetap merasa bahagia dan bersyukur. Ia bersyukur mempunyai Seokjin sebagai kekasihnya yang selalu memperlakukannya istimewa walau dengan cara yang sederhana.

Jisoo tentunya memang ingin seperti Soyeon. Gadis mana yang tidak ingin seperti itu? Mendapat kejutan manis dengan membawa beberapa hadiah dari sang kekasih lalu makan malam romantis ditemani cahaya lilin. Namun Jisoo rasa ia tak perlu terlalu mengharapkan hal itu, karena dengan begini saja ia sudah merasa lebih dari cukup.

"Maaf aku tidak bisa memberimu hadiah valentine. Kau pasti sangat menginginkannya." ucap Seokjin.

"Aniyo, aku tidak sepenuhnya menginginkannya. Makan malam seperti ini saja sudah cukup bagiku. Terima kasih karena kau sudah membuatku merasa istimewa." balas Jisoo dengan lengkungan senyumnya yang manis.

Seokjin tersenyum. Ingin sekali ia mengusap rambut Jisoo, mencium keningnya lalu menggenggam tangan kecilnya yang halus. Namun yang bisa ia lakukan sekarang hanya menatap Jisoo di sebuah layar laptop.

Tapi meski begitu, baik Seokjin maupun Jisoo, mereka tetap merasakan kebagiaan. Karena Seokjin tak bisa mendatangi Jisoo untuk memberinya kejutan valentine, ia memutuskan untuk melakukan hal ini. Makan malam bersama dengan melakukan panggilan video di sebuah laptop.

Unik bukan? Seokjin memang bisa membuat Jisoo bahagia hanya dengan cara yang sangat sederhana.

"Wajahmu terlihat lelah, kau sibuk ya hari ini?" tanya Jisoo.

"Iya, begitulah. Seharian ini aku tidak sempat menyentuh ponselku sama sekali. Begitu aku selesai dan pulang ke asrama, aku langsung menghubungimu." jawab Seokjin.

Jisoo tersenyum mendengar jawaban Seokjin. Meski Seokjin kelelahan, pria itu masih menyempatkan untuk melakukan hal ini. "Seharusnya kau langsung istirahat saja, besok masih banyak kegiatan bukan?"

Seokjin mengangguk. "Iya. Tapi aku ingin melihat wajahmu. Setidaknya lelahku berkurang setelah melihat wajahmu."

Jisoo tersipu malu dan menahan senyumannya dengan menggigit bibir bawahnya. Seokjin memang sering menggodanya seperti ini, tetapi tetap saja rasanya sama. Jisoo selalu tersipu malu dengan debaran di hatinya. Seperti awal mereka menjadi sepasang kekasih.

"Beberapa minggu lalu, Namjoon kesini. Kenapa kau tidak ikut?" tanya Jisoo.

"Aku juga tidak tau hal itu. Saat aku tiba di asrama, Namjoon memberitahuku kalau dia bertemu denganmu. Tentunya aku terkejut karena dia bisa pergi ke Korea sementara besoknya dia harus ada kegiatan." jelas Seokjin.

Jisoo mengangguk paham. Sebetulnya, ia ingin menanyakan hal lain. Ia ingin menanyakan soal Heejung yang belum Seokjin ceritakan padanya. Namun Jisoo tidak mau menanyakan hal itu sekarang, ia tidak mau merusak suasana.

Jisoo tertawa kecil melihat Seokjin memakan makan malamnya dengan lahap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang