16+
_______
Waktu menunjukan pukul 12 siang, Jisoo baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya. Gadis itu bangkit dari posisi tidurnya, lalu ia duduk di tepi kasur seraya menguap dan kemudian mengerjapkan matanya berkali-kali.
Rasanya matanya seperti diberi lem perekat yang sangat lengket. Sulit sekali untuk membuka mata sepenuhnya. Kepalanya juga terasa pusing karena Jisoo tidur terlalu lama, hampir 17 jam gadis itu menghabiskan waktunya untuk tertidur. Karena hal itu, Jisoo meringis pelan seraya sedikit memijat kepalanya.
"Astaga, berapa lama aku tertidur?" tanya Jisoo pada dirinya sendiri dengan suara serak, khas orang yang baru saja bangun tidur.
Untuk beberapa hari ini setelah awal liburan musim panas, Jisoo hanya menghabiskan waktunya dirumah. Melakukan kewajibannya membantu ibunya memasak dan membereskan rumah. Selebihnya, Jisoo hanya menghabiskan waktunya untuk bersantai di rumah. Salah satunya, menonton drama yang di rekomendasikan oleh Soyeon dengan ditemani setumpuk camilan sehingga membuat kamarnya berantakan oleh sampah makanan ringan.
Hanya itu. Jisoo hanya menghabiskan waktunya untuk menonton drama dan film secara maraton. Selain itu, hal lain yang Jisoo lakukan selama liburan musim panas hanyalah tidur dengan waktu yang lama.
Hal itu membuat ibunya terkadang mengomel dan menyuruh Jisoo untuk menghabiskan liburan diluar dari pada dirumah. Ibunya sempat heran kenapa Jisoo tidak pergi keluar bersama Seokjin. Padahal pria itu jelas-jelas sudah pulang ke Korea, tetapi kenapa pasangan jarak jauh ini seakan bersikap biasa saja. Seharusnya mereka menghabiskan banyak waktu sebelum kembali berpisah saat selesai liburan.
Saat ibunya bertanya begitu, tadinya Jisoo ingin langsung mengatakan bahwa dirinya dan Seokjin sudah selesai. Namun, ketika Jisoo hendak mengatakannya, ibunya sudah melenggang pergi lebih dulu meninggalkannya.
Lagi pula, ibunya pasti akan tahu sendiri. Pikir Jisoo.
Dengan langkah gontai, gadis yang memakai piyama tidur bermotif polkadot itu keluar dari kamarnya. Kakinya melangkah menuju ke arah dapur untuk mencari sesuatu yang bisa membasahi tenggorokannya yang kering. Ia juga berharap menemukan makanan yang bisa mengisi perutnya yang sejak bangun tidur sudah berbunyi minta diisi.
Setelah menghabiskan dua gelas air minum, Jisoo membuka kulkas. Berharap menemukan sesuatu yang bisa langsung di makan tanpa harus di masak terlebih dahulu karena di atas meja makan, tidak ada satupun makanan yang tersisa.
Bibir mungil merah muda itu mengerucut ketika tidak ada satupun makanan yang bisa langsung ia makan. Bahkan bahan makanan untuk di masak pun tidak ada di dalam sana. Kulkasnya kosong, hanya ada beberapa botol besar berisi air putih serta minuman sehat milik Jihyun.
"Ah! Aku lapar!" rengek Jisoo seraya menutup pintu kulkas, lalu mengusap perutnya. "Eomma! Eonnie!"
Tidak ada sahutan. Rumah benar-benar dalam keadaan sepi.
Jisoo berjalan ke ruang tengah, mencari ibunya dan Jihyun dengan wajah kebingungan. Lalu, ia melihat TV yang menyala. Jisoo berasumsi kalau hal ini perbuatan Jihyun. Kakaknya itu selalu lupa untuk mematikan TV jika akan pergi.
Lantas, gadis itu meraih sebuah remot dan langsung mematikan TV tersebut.
"Aish! Sebenarnya eomma dan Jihyun eonnie kemana?" Jisoo mengacak rambutnya hingga berantakan. "Tidak mungkin mereka pergi ke pasar di tengah hari. Jihyun eonnie benci matahari di siang hari."
Jisoo membuang nafas melalui mulutnya sampai poni rambutnya ikut terangkat. Lalu ia berjalan menuju menuju ke arah luar rumah, memastikan bahwa ibunya memang ada disini dan sedang merawat tanaman di halaman. Walau pada kenyataannya itu tidak mungkin karena ibunya selalu melakukan itu saat pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
Fanfiction[COMPLETED] Kim Seokjin harus melanjutkan pendidikannya ke Australia dan terpaksa harus meninggalkan kekasihnya, Kim Jisoo. Awalnya, Jisoo ragu untuk menjalani hubungan jarak jauh dengan Seokjin, ia tidak yakin jika dirinya mampu menjalani hubungan...