Kim Seokjin
Hari-hari yang aku jalani selama melanjutkan pendidikanku di Australia terasa begitu berat. Tiada hari tanpa mengeluh karena berbagai hal. Termasuk tugas menumpuk yang seakan bisa membuat kepalaku meledak. Rasanya ingin menyerah, namun itu tidak mungkin mengingat diriku yang sudah melangkah sejauh ini. Bodoh namanya jika aku benar-benar menyerah begitu saja.
Yah, walau begitu aku mencoba menjalaninya dan menikmati semuanya dengan tenang dan baik. Aku selalu mencari beberapa hal untuk dilakukan sebagai penghibur diriku sendiri. Seperti mengunjungi tempat-tempat menakjubkan untuk menyegarkan pikiranku dan tentu saja bermain basket setiap sore hari bersama teman-teman asramaku.
Omong-omong, bermain bola basket menjadi hal yang aku sukai semenjak aku kuliah di Australia. Awalnya, aku tidak tertarik sama sekali dengan permainan yang harus mencetak poin dengan memasukan bola ke ring tersebut. Selain karena menurutku kurang menarik, aku memang tidak bisa bermain basket.
Tetapi, karena Namjoon serta teman-temanku yang lain sering mengajakku dan bahkan memaksaku untuk ikut bermain hingga mengajariku bagaimana cara bermain yang baik dan benar, kini berakhirlah diriku yang menyukai permainan bola basket.
Oh, aku bahkan dapat mengalahkan Namjoon yang sebelumnya menjadi seseorang yang mengajariku hal ini. Yah, begitulah. Aku memang di ciptakan menjadi seseorang yang handal dalam apapun.
Termasuk handal membuat wanita terbawa perasaan.
Bukan aku yang mengatakan hal itu. Tapi temanku, Park Heejung.
Jangan tanya apakah aku masih berteman dengan Heejung atau tidak. Tentu saja kami masih dan akan selalu menjadi teman baik. Tidak ada kata mantan teman di dalam kamus kehidupanku. Kami akan selalu menjadi teman baik, saling bercerita banyak hal dengan sesekali melempar candaan kasar hingga sindiran halus dari Heejung untukku yang sudah menjadi ciri khasnya.
Berhenti terlalu baik pada perempuan, nanti dia menyukaimu dan berakhir sakit hati sepertiku.
Yah, itu salah satunya.
Aku tahu Heejung mengatakannya hanya untuk sebuah candaan, tetapi aku masih merasa tidak enak. Dan juga akhir-akhir ini, Heejung sedikit memberi jarak denganku. Salah satunya, jika dulu kami sering pergi keluar berdua ketika Namjoon tidak bisa ikut, kali ini tidak lagi. Heejung tidak akan ikut kalau Namjoon juga tidak ikut dan berakhir aku yang pergi sendiri atau bahkan sama sekali tidak pergi.
Aku cukup mengerti dengan sikapnya yang sekarang sedikit memberi jarak denganku. Tapi setidaknya, hubungan pertemanan kami masih berjalan cukup baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
Fanfiction[COMPLETED] Kim Seokjin harus melanjutkan pendidikannya ke Australia dan terpaksa harus meninggalkan kekasihnya, Kim Jisoo. Awalnya, Jisoo ragu untuk menjalani hubungan jarak jauh dengan Seokjin, ia tidak yakin jika dirinya mampu menjalani hubungan...