20. Lemot

2.3K 237 23
                                    

Budayakan vote sebelum membaca 🙏

Selamat membaca 📖

📖📖📖

Pulang sekolah merupakan waktu dimana Ridha dan Jungkook akan kembali bersama, kini mereka tengah berjalan beriringan berdua dikoridor sekolah untuk menuju ke parkiran.

Tapi tidak seperti biasanya mereka yang selalu ribut jika sedang bersama. Hari ini tampak hening yang mengiringi langkah mereka.

Hal itu tentu saja membuat Jungkook merasa aneh dengan perubahan sikap Ridha. Apa yang telah terjadi pada gadis itu? Apa dia sedang punya masalah? Apa seseorang telah mencuci otaknya?—tapi rasanya itu semua tidak mungkin. Lagipula siapa juga yang akan berani mencuci otak Ridha, yang Jungkook ketahui kadar otaknya hanya bervolume kecil. Dan jika Ridha mempunyai masalah pun akan sangat mustahil juga jika dia hanya berdiam diri.

Bukankah Ridha terkenal menyusahkan, sangat bukan dirinya jika dia diam seperti ini.

Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi sekaligus besar, Jungkook menghentikan langkahnya yang mana membuat Ridha juga melakukan hal yang sama.

"Lo marah gara-gara kalah?" tanya Jungkook yang tidak tahu harus memulai dari mana.

Tidak ada jawaban. Ridha hanya diam menatap Jungkook tanpa ekspresi yang tentu hal itu membuat Jungkook semakin bingung.

"Kok diem aja sih? Nggak sayang apa, masa cogan dicuekin?" ucap Jungkook yang kini mencoba mengeluarkan aura ketampanannya kepada Ridha. Walaupun tidak ditunjukkan pun Jungkook memang sudah tampan. Tapi sepertinya itu tidak berhasil karena Ridha tidak merespon apapun.

"Dha, napa dah. Kok diem mulu?" tanya Jungkook yang kini mulai merajuk dihadapan Ridha. Jungkook tahu ini memalukan, seorang Jeon Jungkook yang tampan dan mempesona kini sedang merajuk agar Kim Ridha mau berbicara padanya.

"Gue traktir es krim deh," bujuk Jungkook dengan makanan kesukaaannya, tetapi Ridha masih tetap mempertahankan raut muka dan sikapnya yang flat itu. Oke, Jungkook memang tak suka diabaikan seperti ini, apalagi sekarang yang mengabaikannya adalah Ridha, sungguh sangat menyebalkan.

Mungkin ini cara terakhir yang Jungkook punya dengan mempertaruhkan uang saku yang ia punya hari ini. "Oke terakhir.. Dua es krim + satu batang coklat."

Mendengar apa yang ditawarkan Jungkook mata Ridha sontak melebar. "Oke, diterima. Tapi coklatnya ditambah jadi dua, satu batang nggak bakal cukup."

Jungkook hampir tersedak seketika. Dia tidak salah lihat bukan? Ridha tersenyum? Jungkook sangat yakin, jika dia telah dikerjai saat ini.

"Lo pura-pura marah?" tanya Jungkook yang kini memicingkan matanya.

"Siapa juga yang marah, orang gue lagi pengen diem aja," jawab Ridha santai sembari melanjutkan langkahnya menuju kearah parkiran yang tentu diikuti oleh Jungkook disampingnya.

"Emangnya lo diem, kenapa?" tanya Jungkook bingung, memang apa ada orang yang tiba-tiba diam tanpa alasan.

"Gue masih penasaran sama isi hadiahya apa? Pas gue suruh Yuqi buat buka, katanya besok aja. Kan gue jadi kepikiran," jelas Ridha yang membuat mulut Jungkook sedikit terngaga serta menghentikan langkahnya.

Apa Jungkook tidak salah dengar? Jungkook tahu jika Ridha sedikit aneh, tapi bukan berarti bahwa Ridha itu abnormal. Hanya saja selama Jungkook tinggal selama sebulan lebih bersama Ridha dia jadi tahu kebiasaan gadis itu, seperti sulit bangun, mandi lama, manja, childish, dan sekali-kali memikirkan hal yang tidak berguna—tapi ya, Jungkook tetap suka.

My Daddy's Young [KTH] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang