24. Begadang?

2.3K 198 40
                                    

Part ini berisi hampir 2,5k kata, jadi ini yang paling panjang dari chapter-chapter yang lain.

Budayakan Vote sama komennya sebelum baca 💜

🌠🌠🌠

Sekarang sudah hampir larut malam, namun Ridha masih belum bisa menutup matanya. Selain karena omongannya dengan Taehyung tadi, dia juga masih harus menagih janji Jungkook yang belum terpenuhi.

Ridha selalu mengecek kamar Jungkook berkali-kali, untuk memastikan apakah lelaki bergigi kelinci itu sudah pulang atau belum. Tapi lagi-lagi Ridha mendapat kenyataan pahit karena Jungkook belum menampakkan batang hidungnya. Sebenarnya kemana Jungkook? Rasanya dia bakal sulit tidur malam ini. Apa Ridha kekamar Taehyung saja agar pria itu mau menemaninya begadang, atau membuatnya tertidur—mungkin.

Tapi Ridha kasihan jika harus membangunkan Taehyung. Dia tidak mau membuat waktu tidur Papanya yang sedikit itu berkurang.

Karena masih tidak bisa tidur. Ridha akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Menurutnya, udara malam tidak buruk juga. Dia melangkah sambil membawa beberapa buku pelajaran untuk menyusuri setiap inci rumah—mencari sesuatu yang bisa membuatnya tertidur.

"Gue bisa gila kalo gini!"

"Ngantuk dong!"

"Jungkook kemana sih?!"

Ridha terus menggerutu disetiap langkahnya, menyalahkan dirinya sendiri yang sulit tidur, juga Jungkook yang masih belum pulang. Entah kemana perginya lelaki itu, membuat Ridha kepikiran saja.

Dia mencoba mencari objek menarik yang dapat membuatnya tertidur, sekaligus fokus belajar sampai rasa kantuk menyerangnya nanti.

Bukankah lebih baik jika Ridha memanfaatkan waktu sebaik mungkin bahkan disaat yang tidak tepat sekalipun.

Seperti saat ini, dimana Ridha sudah menemukan objek yang menurutnya tepat untuk acara belajarnya, yaitu didapur.

Ridha berpikir, dapur merupakan tempat yang cocok untuk dirinya saat ini. Selain bisa digunakan untuk tempat belajar, ia juga bisa mengisi perut dengan banyak makanan.

Ridha tidak peduli jika ada mitos yang mengatakan bahwa makan saat larut malam akan menambah berat badan. Toh, nyatanya Ridha berbeda. Dia malah sangat sulit untuk menaikan berat badannya.

Dari dulu berat badannya tidak pernah bisa melebihi 45 kilo, Ridha selalu berada dibawahnya. Bahkan saat pertama kali Taehyung bertemu dengannya, pria itu langsung mengatakan. 'Lo kurus banget. Kurang gizi ya?' atau saat pertama kali Taehyung menggendong dirinya, dia juga bilang. 'Lo kayak kapas. Bisa nggak gedein badan lo dikit, kagak berasa gue ngangkat lo.'

Gimana Ridha tidak sakit hati coba, mulut Taehyung sangatlah pedas saat awal-awal bertemu dengannya. Tapi saat ini Taehyung tidak seperti itu lagi, dia sudah menerima kekurangan Ridha yang memang begini adanya. Sekarang yang banyak Taehyung katakan cuma. 'Tinggi sama badan lo udah sesuai kok. Sama-sama mini.' Sebenernya itu juga sedikit sakit sih, karena secara tidak langsung Taehyung mengatainya bantet—nggak tumbuh keatas, tidak juga kesamping. Tapi Ridha juga tidak bisa protes karena tingginya juga tidak lebih dari 150cm.

Dari pada memikirkan hal yang tidak perlu, lebih baik Ridha mengambil beberapa camilan untuk mengisi waktunya saat ini. Walaupun dia sudah makan dua piring pasta buatan Taehyung tadi, itu tetap tidak menutup kemungkinan jika dirinya masih sanggup menerima sejumlah makanan untuk masuk kedalam perutnya.

Kali ini Ridha membuka buku matematikanya, mencoba mempelajari kembali apa yang tadi diajarkan oleh Jungkook dan kakak kelasnya saat menjadi tutor dikelas. Dia akan mencoba fokus sekarang.

My Daddy's Young [KTH] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang