Hai... 😁
Masih ada yang nungguin aqoeh...
Maaf banget kalau aku telat updete kali ini, soalnya baru beli kuota lagi.
Sebagai permintaan maaf mau dobel update nggak... Dengan syarat jangan lupa vote+comentnya saat baca 😎😎
🌠🌠🌠
Sehabis makan malam mereka bertiga berkumpul diruang keluarga tepatnya diatas karpet bulu merah tebal bermotif totol kumbang-kumbang (pulkadot), mereka duduk sembari membuat lingkaran dengan bungkusan sedang yang menjadi fokus mereka, yang mana bungkusan itu disimpan ditengah-tengah.
"Kalian siap?"
Tanpa mengatakan apapun Jungkook maupun Ridha mengangguk pelan, tidak banyak hanya dua kali sebagai pernyataan persetujuan.
"Ambil gunting!"
Dengan sigap Jungkook mengambil gunting yang berada didekatnya dan menyerahkannya kepada Taehyung, sang kepala keluaga.
Perlahan tapi pasti, Taehyung mulai menggunting isolasi coklat yang melindungi bungkusan itu. Sementara dua orang lainnya tengah menunggu dengan raut tidak sabar, terus memfokuskan netra mereka padalhap apa yang tengah Taehyung lakukan.
Sampai kesalahan kecil tejadi yang membuat mereka berdua langsung berdecak kesal.
"Astaga! Kok nggak hati-hati sih!"
"Abang tangannya lembut banget!"
Mereka berdua menatap nanar pada kardus yang Taehyung gunting, dengan niat awal hanya untuk membuka isolasinya saja malah membuat kardus itu kehilangan tutup bagian atasnya.
"Aduh calon kardus gue," ucap Ridha mendramalisir sembari menatap sendu kearah kardus yang telah hilang sebelah penutup atasnya itu.
"Itu kardus buat koleksi dikamar gue," sergah Jungkook yang membuat Ridha mendelik tak suka kearahnya.
"Kan gue yang bawa!"
"Itu buat mainan gue!"
"Buku gue!"
"Mainan gue!"
"Gue!"
Taehyung menghela nafasnya lelah. Seperti inilah rasanya hidup sebagai orang dewasa yang dikelilingi dua bocah SMA yang memiliki pola pikiran layaknya anak SD.
"Gue!"
"Gu—"
"Kalian nggak mau lihat isinya?!"
Perdebatan mereka terpotong karena Taehyung yang mengintrupsi keduanya, membuat Jungkook maupun Ridha kembali menolehkan kepalanya kearah Taehyung.
Taehyung menaikkan sebelah alisnya. Apakah sepenting itu peran sebuah kardus sehingga mereka malah memperebutkan kardusnya dibanding mengetahui apa isinya?
"Ya, maulah. Kita kan cuma sayang sama kardusnya," ucap Jungkook yang membuat Ridha ikut menambahkan perkataaanya. "He'eh, mubajir banget kalo dibuang kerongsokan. Kan gue bisa pake buat naro buku lama gue."
"Gue bisa beliin kalian sepuluh kardus kalau gue mau. Tapi gue nggak mau rumah ini jadi bandar rongsokan nantinya, cuma gara-gara gue beli kardus bekas," ucap Taehyung yang membuat Ridha dan Jungkook tersenyum canggung menatap kearahya.
Taehyung bukan hanya sekedar mampu untuk membeli sepuluh kardus. Bahkan membeli pabrik kardusnya juga mereka yakin Taehyung pasti mampu, Taehyung kan anak orkay.
Saat Taehyung mengeluarkan isinya, Ridha menyergitkan dahi. "Ini kan dodol?"
Jungkook memiringkan kepalanya kekanan dan kekiri, seolah baru melihat benda itu pertama kali. "Oh, ini dodol."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy's Young [KTH] ✔️
Fanfiction[Fanfiction: Comedy-Romance] "Woy... Gue ini Bokap lo! Dan lo harus sopan sama gue! Lo pikir apa ada anak yang kayak gini sama ortunya?! Nggak ada cuma lo!" "Emang ada juga bokap yang selalu ngejahili anaknya! Nggak ada cuma lo!" ~~ Takdir mempertem...